Jembrana, mediapelangi.com – Rabu (14/6/2017) pukul 09.00 wita bertempat di Lantai II Masjid Baitul Muhtarifin Polres Jembrana telah berlangsung pembukaan Lomba Da’i Cilik Kamtibmas dan Lomba Adzan Cilik dalam rangka Bulan Suci Ramadhan dan HUT Bhayangkara ke-71 Tahun 2017.
Lomba tersebut dibuka oleh Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Hutomo,S.I.K.,M.H. dihadiri oleh Ibu Ketua dan Wakil Ketua Cabang Bhayangkari Polres Jembrana beserta pengurus, Para Kabag Polres Jembrana, Para Kapolsek Jajaran Polres Jembrana, Para Kasat Polres Jembrana, Kasi Propam Polres Jembrana, Ketua Panitia Lomba dan anggota Polres jembrana.
Dalam pelaksanaan lomba tersebut, panitia melibatkan dewan juri sebanyak 3 orang yaitu H.Sufyan, Drs. H. Ilyas, S.Pdi Dan Eko Wahyudi, S.Pd. Adapun peserta lomba Da’i Cilik Kamtibmas dan Lomba Adzan Cilik diikuti dari siswa siswi Pondok Pesantren, Madrazah Iftidaiyah Negeri, Madrazah Tsanawiyah, SD serta MTs se-Kabupaten Jembrana sebanyak 40 (empat puluh) orang peserta dengan rincian antara lain 20 (dua puluh) orang peserta Lomba Da’i Cilik Kamtibmas dan 20 (dua puluh) orang peserta Lomba Adzan Cilik.
Kegiatan Lomba tersebut diawali dengan penampilan kesenian Hadrah RKA Nurul Huda. Dalam sambutannya, Kapolres Jembrana menyampaikan bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan lomba Da’i Cilik Kamtibmas dan Lomba Adzan Cilik dilaksanakan sebagai rangkaian peringatan Hut Bhayangkara ke-71 tahun 2017 dan bagian dari Safari Ramadhan. “Dengan lomba ini diharapkan akan muncul calon pemula Da’i Cilik dan Adzan Cilik agar nantinya siap terjun di Masyarakat sebagai syiar Agama Islam serta sebagai duta Kamtibmas di Masyarakat,” ujar AKBP Priyanto.
Ditambahkannya, lepada dewan Juri agar putra putri terbaik dalam lomba da’i cilik kamtibmas disamping memberikan materi kamtibmas sesuai hasil kesepakatan yakni taat kepada orang tua dan rajin menuntut ilmu, peserta lomba yg juara juga dapat membawakan ceramah kamtibmas tentang pencegahan Radikalisme terorisme, mengingat saat ini banyak berkembang doktrin doktrin pok radikal terorisme, seperti adanya faham takfiri yang mengkhafirkan selain dari pok mereka yg tidak sesuai dengan pancasila dan kebhinekaan tunggal ika, doktrin fa’i yang menghalalkan mengambil harta diluar kelompok mereka untuk giat terorisme, doktrin jihat satu satunya adalah perang dan bom bunuh diri serta adanya doktrin khilafah.
“Diharapkan giat ini juga dapat digunakan untuk counter penyebaran doktrin pok radikal diatas, ambil ayat ayat alquran yg menjelaskan paham diatas menyimpang dari ajaran islam. Dengan sudah kita tanamkan kepada adik adik terkait counter paham radikal, maka saat remaja mereka sudah memahami hal tersebut,” pungkasnya. (*)