Sejumlah warga dari berbagai komponen di Desa Kubutambahan sepakat dan mendesak untuk segera ditetapkan penentuan lokasi (Penlok) Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara dan PT. BIBU sebagai salah satu pemrakarsa pembangunan bandar udara itu mulai mematangkan rangkaian upacara pekelem.
Singaraja (Mediapelangi.com)- PT. Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) menghadiri undangan sosialisasi rencana pembangunan Bandar Udara di Bali Utara, Rabu (23/8/2017) di sebuah rumah makan di Kawasan Air Sanih, bahkan dalam pertemuan itu, sejumlah masyarakat Kubutambahan sepakat dan mendesak agar Kementerian Perhubungan RI untuk segera menentukan titik koordinat lokasi pembangunan bandara.
“Kami sangat menunggu sekali kehadiran bandara di Kubutambahan ini dan saya berharap dengan segera Pemerintah Pusat untuk menentukan lokasi pembangunan bandara ini dan sangat memungkinan bandara itu ada di laut,” ungkap tokoh masyarakat Desa Kubutambahan Kadek Agus Priandana.
Hal senada diungkapkan Gede Widiada yang keseharian sebagai nelayan, dimana bandara yang akan dibangun itu diharapkan berada ditengah laut dan diakui kegiatan nelayan dengan keberadaan bandara itu tidak akan terganggu. “Segera, kalau bisa ada ketegasan dari pusat untuk menentukan pembangunan ini dan kami dari nelayan tidak akan terganggu dengan keberadaan bandara itu nantinya,” ujarnya.
Kadek Widana, warga Desa Kubutambahan yang aktif di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Peduli Masyarakat Kecil (FPMK) menegaskan dukungan terhadap pembangunan bandara di Kubutambahan yang berharap untuk memanfaatkan kawasan peraian.
“Kalau didarat sebelah kanan jalan itu tanah produktif, nanti kalau masyarakat mau sembahyang melakukan melis kemana masyarakat jalan ? lebih bagus itu berada ditengah laut tidak ada yang dirugikan, kalau nelayan di Kubutambahan mencari ikan lebih dari 20 – 25 kilometer, bandara ini kan satu kilo ditengah laut, ini tidak ada yang dirugikan, sehingga pemerintah pusat jangan ragu-ragu lagi untuk menetapkan penlok bandara buleleng ini,” tegas Widana.
Presiden Direktur PT. Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) Panji Sakti, Dr. Made Mangku usai pertemuan dengan sejumlah masyarakat Kubutambahan mengakui kehadirannya untuk memenuhi undangan yang disampaikan langsung oleh sejumlah masyarakat terkait rencana pembangunan bandara bali utara.
“Ini mendadak sebenarnya, kami diminta waktu sampai di Buleleng kemarin, mendadak para nelayan meminta, sehingga kami iyakan untuk melakukan pertemuan terkait dengan berbagai persiapan dan menjawab berbagai permasalahan yang ada,” ungkap Mangku.
Presdir PT, BIBU Made Mangku mengungkapkan pertemuan dengan para masyarakat, utamanya para nelayan di Desa Kubutambahan tersebut tidak direncanakan, sebab PT. BIBU sendiri tengah mematangkan persiapan upacara pekelem yang akan dilakukan 28 Agustus 2017. “Hari ini sebenarnya kita mau menyampaikan tentang kesiapan untuk melaksanakan upacara nuasen dan mulang pekelem tangga 28 dan prosesi upacaranya mulai hari ini,” ujarnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam yang dihadiri juga sejumlah petinggi di PT. BIBU termasuk dari Airports Kinesis Consulting (AKC) Kanada, puluhan masyarakat dari berbagai komponen di Desa Kubutambahan menyatakan dukungan penuh untuk pembangunan Bandara Internasional Bali Utara yang direncanakan oleh PT. BIBU serta mendesak Kemenhub RI untuk segera melakukan kajian dan evaluasi didalam menentukan lokasi pembangunan bandara. (mp).