Tabanan (Mediapelangi.com)-Dengan kondisi desa yang berada di wilayah perbukitan, warga Desa Belatungan, Kec. Pupuan Kab. Tabanan kerap mengalami kesulitan dalam penyediaan air minum atau air bersih, terlebih lagi saat musim kemarau. Dengan kondisi demikian warga Desa Belatungan sehari-hari harus mencari air minum atau air MCK lumayan jauh, bahkan hingga ke sungai yang ada di kaki bukit kurang lebih 1 Km dengan melewati jalan setapak yang curam. Jika dikalkulasi sehari-harinya rata-rata 2 jam waktu harus dihabiskan warga untuk urusan pemenuhan air minum dan MCK.
Kini kendala masyarakat memperoleh air bersih nampaknya akan mulai teratasi dengan dibangunnya sarana dan prasarana air bersih melalui program Pamsimas III yang diglontorkan oleh pemerintah di desa tersebut.
Informasi yang berhasil kami himpun dari Kasi Kesra Desa Belatungan I Dewa Made Mudiarta pada Rabu (23/8/2017), program Pamsimas III di Desa Belatungan tahun ini peruntukannya adalah untuk membangun sarana air minum/bersih menyasar 4 kelompok yaitu 3 kelompok di Banjar Dajan Ceking dan 1 kelompok di Banjar Munduk Ngandang dengan total pemanfaat sekitar 120 KK, terangnya.
Lanjut Mudiarta, pelaku kegiatan program Pamsimas terdiri dari unsur KKM, Satlak, BP-SPAM dan Masyarakat Desa Belatungan dengan dana yang dikelola sebesar Rp. 517.857.100,- dengan rincian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) APBD Program Pamsimas Rp. 362.500.000,-, Swadaya Masyarakat (In-Cash) Rp. 20.714.280,-, Swadaya Masyarakat (In-Kind) Rp. 82.857.120,-, Cost Sharing APBDes Rp. 52.785.700,- dengan waktu pelaksanaan selama 120 hari. “Program Pamsimas di Desa Belatungan merupakan rangkaian program sebelumnya yaitu Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau gerakan stop buang air besar sembarangan yang digelar serangkaian Hari Kesehatan Nasional ke-51 dan peringatan HUT Kota Tabanan ke-552 pada tahun 2015 lalu. “Dengan bergulirnya program Pamsimas di Desa Belatungan maka secara bertahap program “JALI” (Jalan-Air dan Listrik) yang dicanangkan pemerintah desa sejak dulu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, setidaknya rata-rata 2 jam waktu bisa dihemat per hari oleh warga kami untuk urusan pengadaan air bersih sehari-hari, pungkas Mudiarta.
Sementara Wayan Sudiada salah satu warga Banjar Dajan Ceking yang ikut sebagai pelaku dan pemanfaat program Pamsimas, saat dikonfirmasi mengatakan, pengerjaan fisik sudah dimulai awal Juli 2017 ini dan warga rutin melakukan gotong royong setiap hari sabtu dan minggu sehingga tidak sampai mengganggu kesibukan masyarakat, mengingat pada bulan Juni-Agustus 2017 ini bertepatan dengan musim petik kopi yang merupakan mata pencaharian utama warga di Desa Belatungan, terangnya.
Sudiada menambahkan, sesuai perencanaan pada bulan Desember 2017 nanti seluruh pengerjaan fisik dan administrasi harus sudah selesai. Program ini terdiri dari tim pengadaan bahan dan BP-SPAM (Badan Pengelola Sarana Prasarana Air Minum) yang nantinya bertugas mengelola secara administratif dan pelestarian program Pamsimas di Desa Belatungan. Program Pamsimas sebenarnya terdiri dari dua bidang yaitu pengadaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi, karena di Desa Belatungan sudah pernah mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) maka tahun 2017 ini yang dilaksanakan hanya program sarana air minum. Secara nasional program Pamsimas akan dicanangkan oleh pemerintah hingga tahun 2019. Program ini memilik unsur pemberdayaan masyarakat yang terdiri fase perencanaan, pengendalian dan pelestarian. Nantinya sarana dan prasarana air minum di Desa Belatungan menjadi aset desa sehingga kedepannya pihak desa wajib mengelelola secara madiri termasuk penyediaan dana pemeliharaan. Koordinasi antara kelompok dengan pemerintah desa akan dilakukan oleh BP-SPAM sekaligus menentukan berapa tarif air minum yang disepakati oleh kelompok, mirip seperti pengelolaan “PDAM” desa, imbuhnya.
Desa Belatungan merupakan desa perkebunan yang terletak di “segitiga emas” Kab. Tabanan barat berbatasan langsung dengan Kab. Buleleng di bagian utara dan Kab. Jembrana di bagian barat dengan jarak tempuh kurang lebih 45 Km dari kota Tabanan. Disamping dikenal dengan produk kopi robustanya, Desa Belatungan juga menyimpan jejak sejarah perjuangan rakyat di era perang kemerdekaan di era tahun 1946-1949 silam. (*/mp).