Bangli,Mediapelangi.com-Maling bisa beraksi didua Pura yakni Pura Dalem Baleran dan Pura Dalem Pingit di Desa Adat Bangbang, Tembuku, Bangli diacak-acak. Sejumlah pretima berupa batu dan uang kepeng dibiarkan berserakan di sekitar gedong penyineban masing-masing.
Informasi yang dihimpun ditempat kejadian ini diketahui krama adat Bangbang saat melakukan kegiatan bersih-bersih di Pura Dalem Baleran serangkaian dengan rerainan Anggar Kasih sekitar pukul 06.30 WITA. Dimana, saat mereresik tersebut, warga melihat pintu (Lawangan) terbuka. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke pihak prajuru, kemudian dilaporkan ke Mapolsek Tembuku. Dalam beberapa menit, petugas Polsek Tembuku pun turun ke lokasi.
Ketua Wahana Saba Desa Adat Bangbang Dewa Made Sumerta saat ditemui, Selasa (12/09/2017) mengatakan dua pura ini dibobol maling hampir dalam waktu yang bersamaan. Untuk Pura Dalem Baleran, jelas dia, diketahui saat krama gotong- royong bersih-bersih serangkain dengan rerainan anggar kasih. Sementara kejadian, di Pura Dalem Pingit diketahui krama yang hendak bersembahyang serangkaian dengan upacara mebiyukukung oleh krama subak setempat. “Kejadian ini kemudian kami laporkan ke Polsek Tembuku,”jelasnya.
Lanjut dia, sesuai pengecekan petugas di Pura Delem Baleran tidak ada pretima yang hilang. Pelaku hanya membuka dan mengeluarkan pretima dari penyimpanan. Kotak pretima ditemukan pas di depan gedong penyipenan. Begitu juga dengan pretima di Pura Dalem Pingit yang berupa batu tidak hilang. Jumlah pretima yang mencapai 15 batu tetap utuh. “Di Pura Dalem Pingit pelaku merusak gembok. Kebetulan gemboknya sudah tua sehingga mudah dipatahkan,”ungkapnya.
Kapolsek Tembuku AKP Gede Sunjaya Wirya saat ditemui, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pasca menerima laporan pihaknya telah turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Jelas dia, kejadian itu diketahui warga sekitar pukul 06.30, saat melakukan kerja bakti. “Kejadiannya diperkirakan Senin malam, pasalnya kemarin sore pemangku setempat melihat pintu gedong penyimpenan masih utuh dan tidak ada kejanggalan sama sekali,”tegasnya.
Jelas dia, sejak sebulan ini warga setempat memang tidak melakukan jaga malam (pakemitan ) lantaran ada kesibukan upacara di Pura Puser Tasik. Hal ini, rupanya diketahui para pelaku sehingga mereka melakukan aksi percobaan pencurian. “Pelaku hanya mengacak-acak dua gedong penyimpenan. Mungkin lantaran tidak menemukan barang yang diinginkan seperti barang berharga mereka hanya merusak tempat penyimpenan pratima,”ujarnya.
Dia lanjut mengatakan pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku. Sementara kepada warga desa adat, dia menghimbau agar tetap mengintensifkan pekemiitan guna mencegah hal serupa terjadi lagi dan demi keamanan”tegasnya.(*mp).