Tabanan,mediapelangi.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan kembali mendapatkan apresiasi positif dalam bidang kinerja dan tata kelola. Kali ini, apresiasi tersebut datang dalam bentuk Penghargaan Khusus dari Indonesian Institute for Public Governance (IIPG) yakni Anugerah Pandu Negeri 2017.
IIPG sendiri merupakan bagian dari Yayasan Pengembangan Tata Kelola Indonesia yang salah satu Majelis Pengarahnya adalah mantan Wakil Presiden RI, Prof. Dr. Boediono, M.Sc.
Anugerah dengan kategori itu diterima Pemkab Tabanan bersama sekitar 33 pemerintah daerah lainnya. Penyerahannya berlangsung pada Jumat (10/11) di Jakarta. Anugerah itu diserahkan langsung oleh mantan Wapres Boediono dan diterima oleh Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa.Senin (13/11), penghargaan tersebut diserahkan kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti melalui Asisten Bidang Ekonomi I Wayan Miarsana.
Dalam kesempatan itu, Bupati Eka menyampaikan rasa bersyukurnya atas penghargaan dan apresiasi tersebut. Termasuk, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua jajaran di lingkungan Pemkab Tabanan yang berusaha terus menerus berbenah.“Begitu juga dengan masyarakat yang memiliki semangat untuk terus membangun,” ujar Bupati Eka.
Adanya apresiasi tersebut, sambung Bupati Eka, akan menjadi semangat bagi Pemkab Tabanan untuk terus bekerja melayani masyarakat, terutama di bidang kinerja dan tata kelola. “Tapi yang perlu digarisbawahi, jangan sampai penghargaan yang sudah cukup banyak kita terima membuat kita cepat puas diri,” tegasnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang masih menjadi pemikirannya dalam menjalankan program-program yang digulirkan Pemkab Tabanan. Salah satunya yang masih menjadi fokus perhatiannya adalah menyelaraskan program-program pemerintah dengan pemanfaatan teknologi informasi.
“Karena sekarang ini serba digital. Saya ingin ke depannya, program-program kita disinergikan dengan penerapan IT. Sehingga berjalan cepat, efisien, terintegrasi, dan cakupannya lebih banyak. Terutama yang bersentuhan langsung dengan pelayanan ke masyarakat,” ungkapnya.
Diakuinya, untuk mewujudkan itu bukan hal yang mudah karena membutuhkan infrastruktur dengan anggaran yang besar. Terlebih saat ini beberapa aktivitas terlah bergeser ke digital, salah satunya pemanfaatan transaksi nontunai dengan e-money.
“Karena itu, kalau ada kerja sama dalam hal pengembangan program-program seperti itu kita akan sangat welcome. Karena tidak bisa dipungkiri, pemanfaatan digital itu sudah diperlukan. Karena apa-apa serba cepat. Informasi cepat. Kita ingin program-program yang kita buat atau kita jalankan nge-tune dengan pemanfaatan IT. Terutama yang pelayanan publik. Edukasi, inovasi, dan kreativitas itu memang sangat dibutuhkan,” pungkasnya. (hms-mp)