Tabanan, Mediapelangi.com- Indahnya pesona alam kawasan wisata Batur Kintamani, Bangli Bali, dengan panorama gunung, danau serta lebatnya hutan pinus dan tebing bukit yang eksotik, benar-benar menjadi “magnet” bagi ratusan pesepeda untuk mengikuti kompetisi sepeda gunung bergengsi yang bertajuk “Batur Enduro Challenge”, Minggu (10/11/2017).
Kompetisi balap sepeda Batur Enduro Challenge dikuti 200 orang lebih atlet/pesepeda gunung dari seluruh pengcab Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten/kota se-Bali, Club sepeda se-Bali dan dihadiri langsung saat penutupan oleh Bupati Bangli, I Made Gianyar.
Informasi yang berhasil kami himpun di lapangan, turnamen resmi dan bergengsi ini baru pertama kalinya digelar oleh ISSI Kab. Bangli bekerjasama dengan ISSI Bali, Pemkab Bangli dan KSDA Bangli.
Kompetisi Batur Enduro Challenge sendiri merupakan perpaduan antara downhill dan cross country. Melalui kompetisi ini pihak panitia ingin memperkenalkan olahraga sepeda gunung secara luas kepada masyarakat serta mendorong disiplin bagi anggota cabang, pesepeda, insan olahraga dan juga pelaku industri/usaha.
Start dimulai pagi Pk. 07.30 WITA dan finish Pk. 11.40 Wita. Jalur yang dtempuh yaitu, start dari Museum Geopark Batur lanjut menuju jurusan Batur-Besakih sejauh 1,5 Km, kemudian belok kiri turun melewati punggung bukit disela-sela hutan lindung, tembus menuju Desa Kedisan dan finish di lapangan futsal Kedisan dengan jarak 5.2 Km.
Photo : Tim ISSI Tabanan saat menerima piala
Saat dihubungi terpisah Senin (11/12), Ketut Sudayasa official tim ISSI Kab. Tabanan mengatakan, banyaknya pesepeda yang mengikuti kompetisi Batur Enduro Challenge karena seri ini merupakan salah satu ajang resmi bergengsi ujuk kemampuan, menantang, sekaligus ajang mencari bibit unggul atlet sepeda dari masing-asing kepengurusan ISSI se-Bali. ISSI Kab.Tabanan mengirim 14 orang atlet, 6 putri dan 8 putra. Dari 14 orang yang kami kirim 3 orang berhasil sebagai juara yaitu I Dewa Gde Fonda Wianta juara I dikelas 31 tahun keatas, Ni Kadek Sinta Widiantari Putri juara III dikelas 16-18 tahun, dan Ni Kadek Asti Asisswari juara harapan I di kelas 16-18 tahun, terangnya.
Lanjut Sudayasa, kompetisi ini diminati karena rutenya penuh tantangan bagi penggila sepeda gunung sekaligus uji kemampuan. Sebenarnya panitia membatasi peserta hingga 200 pesepeda saja, tetapi kemarin jumlah yang pendaftaran lebih dari itu. Selain untuk menjaring bibit-bibit atlet sepeda gunung berprestasi, kompetisi ini juga memadukan antara sisi olahraga dan pariwisata, sportourism,”pungkasnya. (*/mp).