BANGLI,MEDIAPELANGI.com. Untuk tahun 2017, kasus positif Hewan Penular Rabies (HPR) menjadi 9 kasus.Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2016 yang jumlahnya mencapai 27 kasus.Penurunan kasus positif rabies ini tidak bisa terlepas dari vaksinasi massal yang dilaksanakan sepanjang 2017.
Menurut Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas PKP Kabupaten Bangli Sri Rahayu seizin Kadis PKP I Wayan Sukartana,Kamis (04/01/2018), mengatakan sembilan kasus positif rabies HPR yang terjadi tersebar di sejumlah desa yakni Desa Pengotan Kecamatan Bangli,Desa Pengiangan Kecamatan Susut.Sedangkan untuk Kecamatan Kintamani yakni Desa Songan A, Desa Bantang, Desa Sukawana, Desa Ulian,Desa Selulung dan Desa Terunyan.“Sementara di Kecamatan Tembuku nihil kasus positif rabies HPR untuk tahun 2017,”ungkapnya.
Lebih lanjut Sri Rahayu menambahkan,target HPR yang divaksinasi massal pada 2017 sebanyak 50.000 ekor. Dari jumlah tersebut, hasil vaksinasi rabies hanya tercapai sebanyak 41.013 HPR dengan rincian anjing 40.432, kucing 562 dan monyet 19 ekor. Sedangkan untuk vaksinasi pada tahun 2018 juga sama jumlahnya mencapai 50,000. Meskipun belum dihitung estimasinya, namun kalau mengacu pada tahun 2017,kisarannya hampir sama.“Target vaksinasi tahun ini hampir sama seperti tahun sebelumnya. Karena ada kelahiran ada juga yang dieliminasi,”ujarnya.
Lanjut dikatakan,untuk menangi vaksinasi di desa, pihaknya sudah menyiapkan dua kader di masing-masing desa dengan jumlah petugas sebanyak 144 orang. Sehingga, jika ada anjing yang belum divaksinasi oleh pemiliknya,kader-kader inilah yang mempunyai tugas untuk menanginya.“Jadi yang tertinggal ini mereka bisa diarahkan ke UPTD yang ada di desa.Jika mereka belum sempat memvaksina anjing peliharaannya,maka kader-kader ini bisa langsung menyambingi rumah-rumah warga untuk melakukan vaksinasi ini,”jelasnya.
Sementara itu,pengadaan vaksin tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Untuk tahun ini pengadaan vaksin sebanyak 8.500 dosis. Sementara tahun 2017 hanya 4.300 dosis.Dan untuk saat ini,aku Sri Rahayu pihaknya masih mempunyai stok vaksin sekitar 400 dosis.“Pengadaan 8.500 dosis vaksin ini bersumber dari APBD Provinsi maupun APBD kita tetap mendapatkan,pungkasnya (*/ks-nt).