fbpx

Diduga Depresi, Surat Nekat Gantung Diri

Photo : Petugas sedang memeriksa tubuh I Made Surat (14/1/2018)

BANGLI, MEDIAPELANGI.com– Belum sebulan, kasus bunuh diri  kembali terjadi dihukum Polres Bangli. Diduga depresi karena penyakit hepatitis B yang dideritanya tak kunjung sembuh, seorang sopir I Made Surat (30) asal Banjar Tegal Linggah Desa Songan A Kecamatan Kintamani Bangli, ditemukan tergantung pada kayu lambang rumahnya, dengan menggunakan  selendang warna merah.

Menurut Kabag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi seijin Kapolres Bangli  AKBP I G N Agung Ade Panji Anom S.IK MAP Sulhadi membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut“ Mendapat laporan petugas  Polsek Kintamani langsung turun ke TKP , selain mengamankan zasad korban petugas juga memintai keterangan  beberapa saksi “ ujarnya

Lebih lanjut Sulhadi menyampaikan, Kronologis kejadian Minggu (14/01/2018) sekitar jam 17.00 wita korban sempat mengeluh dengan istrinya bahwa perutnya terasa perih namun istrinya tidak terlalu memperhatikan keluhan tersebut.  Sekira  pukul 19.00 wita korban bercanda dengan anaknya dan saat itu saksi atas Jero Ketut Dani (21) tiada lain istri korban ketiduran . Sekira pukul 21.00 wita  istri korban bangun /terjaga dari tidur dan mendapati kamar tidur dalam keadaan gelap ( lampu kamar mati) . Mengetahui hal tersebut saksi langsung bangun  menghidupkan lampu dan menemukan korban sudah dalam  tergantung pada rangka kayu lambang kamar rumah korban. Melihat kejadian tersebut saksi kaget dan berteriak minta tolong  sambil berusaha menurunkan korban. Sesaat kemudian pihak keluarga dan tetangganya  datang membantu  namun korban tidak berhasil diselamatkan (meninggal di TKP)”ucapnya

Selanjutnya peristiwa tersebut pihak keluarga melaporkan  ke Polsek Kintamani dan anggota Polsek Kintamani mendatangi rumah korban dan melaksanakan olah TKP.Sementara itu  menurut saksi Jero Dani  (istri korban)  dan pihak keluarga saat dimintai keterangan oleh pihak Polsek Kintamani menerangkan, bahwa selama ini  korban  mengalami sakit hepatitis B.  Korban sering mengeluhkan  sakit dan penderitaannya tersebut kepada pihak keluarga terutama istrinya. Pada hari Jumat (5/1/ 2018) lalu sekitar pukul 10.00 wita korban sempat muntah darah.  Korban sudah beberapa kali berobat namun sakitnya tidak kunjung sembuh”ungkapnya.

Lanjut Sulhadi menyampaikan korban bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan  selendang warna merah pada kayu rangka lambang kamar rumahnya.Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap  para saksi dan dari hasil pemeriksaan  medis oleh Bidan Puskesmas Kintamani II atas nama Ni Komang Eri  bahwa diduga kuat korban meninggal dunia  murni akibat bunuh diri dengan cara gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban namun ditemukan  tanda-tanda umum korban meninggal dunia akibat gantung diri (keluar cairan  sperma dari kemaluan korban,  luka jerat pada leher,  lidah menjulur dan keluar kotoran dari anus “pungkasnya (*/nt).

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.