BANGLI, MEDIAPELANGI.com– Belum sebulan, kasus bunuh diri kembali terjadi dihukum Polres Bangli. Diduga depresi karena penyakit hepatitis B yang dideritanya tak kunjung sembuh, seorang sopir I Made Surat (30) asal Banjar Tegal Linggah Desa Songan A Kecamatan Kintamani Bangli, ditemukan tergantung pada kayu lambang rumahnya, dengan menggunakan selendang warna merah.
Menurut Kabag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi seijin Kapolres Bangli AKBP I G N Agung Ade Panji Anom S.IK MAP Sulhadi membenarkan adanya kasus bunuh diri tersebut“ Mendapat laporan petugas Polsek Kintamani langsung turun ke TKP , selain mengamankan zasad korban petugas juga memintai keterangan beberapa saksi “ ujarnya
Lebih lanjut Sulhadi menyampaikan, Kronologis kejadian Minggu (14/01/2018) sekitar jam 17.00 wita korban sempat mengeluh dengan istrinya bahwa perutnya terasa perih namun istrinya tidak terlalu memperhatikan keluhan tersebut. Sekira pukul 19.00 wita korban bercanda dengan anaknya dan saat itu saksi atas Jero Ketut Dani (21) tiada lain istri korban ketiduran . Sekira pukul 21.00 wita istri korban bangun /terjaga dari tidur dan mendapati kamar tidur dalam keadaan gelap ( lampu kamar mati) . Mengetahui hal tersebut saksi langsung bangun menghidupkan lampu dan menemukan korban sudah dalam tergantung pada rangka kayu lambang kamar rumah korban. Melihat kejadian tersebut saksi kaget dan berteriak minta tolong sambil berusaha menurunkan korban. Sesaat kemudian pihak keluarga dan tetangganya datang membantu namun korban tidak berhasil diselamatkan (meninggal di TKP)”ucapnya
Selanjutnya peristiwa tersebut pihak keluarga melaporkan ke Polsek Kintamani dan anggota Polsek Kintamani mendatangi rumah korban dan melaksanakan olah TKP.Sementara itu menurut saksi Jero Dani (istri korban) dan pihak keluarga saat dimintai keterangan oleh pihak Polsek Kintamani menerangkan, bahwa selama ini korban mengalami sakit hepatitis B. Korban sering mengeluhkan sakit dan penderitaannya tersebut kepada pihak keluarga terutama istrinya. Pada hari Jumat (5/1/ 2018) lalu sekitar pukul 10.00 wita korban sempat muntah darah. Korban sudah beberapa kali berobat namun sakitnya tidak kunjung sembuh”ungkapnya.
Lanjut Sulhadi menyampaikan korban bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan selendang warna merah pada kayu rangka lambang kamar rumahnya.Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan terhadap para saksi dan dari hasil pemeriksaan medis oleh Bidan Puskesmas Kintamani II atas nama Ni Komang Eri bahwa diduga kuat korban meninggal dunia murni akibat bunuh diri dengan cara gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban namun ditemukan tanda-tanda umum korban meninggal dunia akibat gantung diri (keluar cairan sperma dari kemaluan korban, luka jerat pada leher, lidah menjulur dan keluar kotoran dari anus “pungkasnya (*/nt).