fbpx

Walang Sangit Serang Tanaman Padi di Bangli

foto- Kondisi Tanaman Padi yang di Serang Tungro

BANGLI, MEDIAPELANGI.com- Hama Walang Sangit menyerang tanaman padi petani di Banjar Sedit,Kelurahan Bebalang,Bangli.Serangan hama walang sangit sejak sebulan terakhir membuat tanaman padi petani rusak dan terancam gagal panen,” kata petani Subak Aya Badung Banjar Sedit I Nengah Mudara.Rabu(17/1/2018).

Dikatakan serangan hama walang sangit dan tunggro tersebut telah menyebabkan hektaran tamanan padi terancam mengalami penurunan produksi hingga 50 persen.Selain itu,serangan hama menyerang tanaman padi yang masih sangat muda sehingga petani terancam gagal panen.

Padi yang baru mulai berbuah diserang walang sangit.Sehingga, membuat bulir padi yang mulai tumbuh menjadi rusak karena dimakan walang sangit.”Walang sangit yang menyerang padi sangat banyak.Serangan ini sudah terjadi sejak 20 hari lalu.Padi yang diserang hama walang sangit ini umurnya baru masuk 70 hari,”ungkapnya.

Selain serengan hama walang sangit,kata Mudara tanaman padi milikinya juga diserang hama tikus dan penyakit tungro.Akibat penyakit tunggro ini, membuat tanaman padi tidak bisa tumbuh dengan sempurna karena daun hijau merubah menjadi kuning dan padi juga tidak dapat menghasilkan buah. Dikatakannya,untuk mengantisifasi lebih banyak padi miliknya diserang walang sangit, dan tunggro dirinya sudah melakukan antisipasi dengan melakukan penyemprotan memakai obat pembasmi hama.Hanya saja serangan walang sangit masih saja terjadi.Begitu juga racun tikus juga sudah dilakukan,akan tetapi upaya itu sia-sia.

“Meski sudah beberapa kali saya lakukan penyemprotan masih saja banyak serangan walang sangit,meskipun sudah melakukan penyemprotan,tapi petani yang lainnya tidak rutin melakukan maka walang sangitnya akan tetap marak.

Karena disemprot disini wayangnya pindah ke padi milik petani lain.Tapi dengan dilakukan penyemprotan itu,setidaknya serangan walang sangit sedikit berkurang.

Begitu juga dengan racun tikus juga tidak mempan, karena racun yang diberikan tidak mau dimakan. Malahan tikusnya semakin banyak,” imbuhnya sembari berharap Dinas terkait supaya melakukan penyemprotan masal untuk menanggulangi hama semakin banyak.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan kondisi ini pendapatan hasil panen beras diyakini bakal jauh berkurang belasan karung. Kata Mudara, jika kondisi padi tidak diserang walang sangit dan penyakit dengan luas tanaman padi mencapai 25 are mampu menghasilkan sekitar 30 kampil gabah.

“Kalau sekarang dengan serangan walang sangit dan penyakit ini palingan hanya dapat hasil panen kisaran 10-15 kampil saja.Karena kalau bulir padi sudah diserang walang bulirnya akan kosong,sehingga tidak bisa menghasilkan beras. Jadi yang pasti saya merugi,”pungkasnya.(eka-nt)

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.