TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Upaya untuk membenahi dan memaksimalkan peran Lembaga Latihan Kerja (LLK) sebagai pusat pelatihan tenaga kerja, Senin(10/09/2018) Bapelitbang Kabupaten Tabanan kembali melaksanakan FGD bertempat di LLK Meliling Kerambitan.
Lounching dan focus group discussion(FGD) pengembangan Lembaga Latihan Kerja melalui pelatihan terintergrasi berbasis pertanian penunjang pariwisata di kawasan nikosake tersebut secara resmi dibuka Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana
Bupati Tabanan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten perekonomian dan pembangunan Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Miarsana mengatakan dari tema pelaksanaan FGD itu mengandung 3 fokus yang harus digarap yaitu membenahi Lembaga Latihan Kerja(LLK) sebagai pusat pelatihan tenaga kerja. Fokus pelatihan tenaga kerja di LLK diarahkan pada potensi pertanian dan pariwisata. Serta meningkatkan integrasi lintas sektor dalam merumuskan kebutuhan pelatihan SDM dengan memaksimalkan peran LLK.
Diharapkan dari diskusi ini tercetus gagasan-gagasan yang inovatif untuk mengembangkan dan memberdayakan LLK ini secara lebih optimal,”ucapnya.
Miarsana menambahkan keberadaan Lembaga Latihan Kerja (LLK) perlu terus dibenahi prasarana gedung, sarana pelatihan, tenaga instruktur, manajemen pelatihan, kurikulum perlu dibangun dan ditata kembali secara bertahap, serta reorientasi pelatihan juga perlu disinergikan dengan arah pengembangan wilayah.
Saya berharap LLK ini dapat mencetak tenaga kerja yang mandiri, produktif dan mampu menjadi pionir penggerak ekonomi di lingkungannya,”harap Miarsana.
Sebelumnya Kepala Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat Bapelitbang Kabupaten Tabanan Made Artana mengatakan lounching dan FGD mengambil tema pengembangan lembaga latihan kerja melalui pelatihan terintegrasi berbasis pertanian penunjang pariwisata di kawasan nikosake.
Teknis pelaksanaannya, kami bagi menjadi 5 sub tema, yaitu identifikasi kebutuhan pengembangan SDM tenaga kerja untuk, agribisnis nira, agribisnis kopi, agribisnis salak, agribisnis kelapa dan SDM untuk mendukung desa wisata,”jelasnya.
Masih kata Artana untuk peserta FGD dijelaskan berjumlah sekitar 35 orang yang berasal dari perwakilan desa, BUMDes, dan Kecamatan se-nikosake, Perusahaan daerah, OPD terkait dan pelaku usaha.
Sedangkan Kepala Bapelitbang Kabupaten Tabanan Ida Bagus Wiratmaja kembali menegaskan bahwa dalam FGD itu memfokuskan pada pelatihan. Diharapkan dalam diskusi muncul ide-ide kreatif, inovatif yang bisa dilakukan dalam menunjang kawasan nikosake terkait dengan pelatihan.
Hari ini kita fokus kepelatihan.Pelatihannya kita fokus. Kemarin produksi, kerja sama petani, kemudian Mou antar petani dengan kelompok sekunder, sekunder dengan BUMDes, BUMDes dengan BUMDa. Hari ini kita fokus tentang pelatihan. Namanya focus group discusion, kita fokuskan pikiran kita tentang pelatihan.Nanti ide-ide kreatif inovatif,kira kira apa yang bisa kita lakukan untuk menunjang kawasan nikosake terkait dengan pelatihan,”jelasnya. (hms)