DENPASAR ,MEDIAPELANGI .com -Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengajak seluruh komponen masyarakat Bali untuk lebih serius dan konsisten mengimplementasikan nilai-nilai Tri Hita Karana (THK). Jangan sampai, konsep yang begitu luhur ini di kemudian hari diklaim oleh pihak lain karena diabaikan oleh masyarakat Bali. Harapan itu disampaikan Sekda Dewa Indra pada Malam Penganugerahan THK Tourism Awards and Accreditation 2018 di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Povinsi Bali, Jumat (30/11/2018) malam.
Lebih jauh Dewa Indra mengurai, THK sebagai salah satu kearifan lokal telah begitu dikenal hingga ke level internasional. Konsep ini kerap menjadi pembahasan dalam pertemuan berskala dunia, khususnya yang berkaitan dengan upaya pelestarian lingkungan. “Tri Hita Karana dibicarakan dalam berbagai forum. Hal ini menandakan bahwa sebagai sebuah konsep, THK tak diragukan lagi, “ ujarnya.
Namun Dewa Indra menilai, sejauh ini belum banyak institusi atau lembaga yang menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam mengimplementasikan THK. “Saya menilai, salah satu pihak yang sangat konsen dan konsisten mengawal implemantasi konsep ini adalah Yayasan Tri Hita Karana. Untuk itu, kami menyampaikan apresiasi atas komitmen dan kepedulian yang ditunjukkan yayasan ini,” imbuhnya. Terlebih, dalam kegiatan mengkampanyekan THK melalui pemberian awards, yayasan ini menggarap ruang yang sangat penting yaitu sektor pariwisata. “Pilihan untuk menggarap ruang pariwisata saya nilai sangat tepat karena pariwisata identik dengan kapitalis yang mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Jika tidak dikelola dengan baik, dapat memicu kerusakan lingkungan. Dengan penerapan konsep THK, saya berharap kerusakan itu dapat dicegah,” urainya. Dewa Indra berharap, Yayasan THK tak pernah surut dalam perjuangannya mengawal implementasi konsep Tri Hita Karana.
Sementara itu, Ketua Panitia Malam Penganugerahan Tri Hita Karana Awards 2018 Ir. I Gusti Ngurah Wisnu Wardana melaporkan bahwa tahun ini penghargaan THK Award diberikan kepada187 peserta yang ikut seleksi. Lebih jauh ia mengurai, peserta THK awas 2018 terdiri dari 48 hotel, 11 DTW, 11 Instansi/Kantor; 6 Kampus dan 15 Sekolah (SMP dan SMA/SMK). Selain itu, panitia juga memberi penghargaan THK CSR Awards, penghargaan untuk para PR (public relation) dan “Melapa-Melapi” Awards sebagai ajang kompetisi bagi para Chef (juru masak) dalam Balinese Food Festival.
Sejak penghargaan ini digulirkan pertama kali tahun 2000 hingga 2018, terjadi peningkatan kepesertaan yang cukup signifikan. Semula hotel yang mengikuti program ini tak pernah mencapai angka 100 peserta, sementara tahun ini kepesertaan mereka sudah di atas angka 120 hotel. Untuk itu, Wisnu Wardana menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah menyiapkan data-data lengkap (porto-folio) pada saat hotel mereka dikunjungi Tim Assessor.
Penghargaan THK CSR Awards diserahkan langsung oleh Sekda Dewa Indra yang hadir mewakili gubernur. THK CSR Awards antara lain diraih oleh Melia Bali Indonesia Hotel yang menyalurkan CSRnya untuk subak, Discovery Kartika Plaza Hotel dan Hard Rock Hotel Bali.(amb )