TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dalam rangka memantapkan pelaksanaan Karya Agung Pengurip Bumi di Pura Luhur Batukau yang akan diselenggarakan pada 20 Pebruari 2020 mendatang, Pemerintah Kabupaten Tabanan bersama seluruh Panitia Karya dan masyarakat terkait menggelar Rapat Koordinasi Karya Pengurip Bumi di Wantilan Pura Luhur Batukau, Penebel, Tabanan, Minggu (6/10/2019).
Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Sekretaris Daerah kabupaten Tabanan I Gede Susila selaku pembawa acara, Asisten Perekonomian dan Pembangunan AA. Dalem Tresna Ngurah, Asiten Administrasi Umum I Made Agus Harthawiguna, Camat Penebel, Panitia Karya Pengurip Bumi Pura Luhur Batukau beserta masyarakat dan unsur terkait.
Mengawali kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila mengucap syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberikan kesehatan untuk mengikuti acara rapat. Pada kegiatan rapat yang dihadiri oleh seluruh Panitia Karya Pengurip Bumi 2020 dan elemen masyarakat terkait, Sekda I Gede Susila meneruskan arahan Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya meminta agar seluruh panitia dan seluruh elemen terkait nantinya mampu bekerja dengan sungguh-sungguh dengan prinsip ngayah dengan tulus ikhlas.
Disamping itu dijelaskannya dalam sebuah kegiatan pasti akan ada suatu hambatan-hambatan yang bisa mengganggu pelaksanaan Karya. Untuk itu, Sekda I Gede Susila meminta agar seluruh Panitia dan elemen terkait untuk menyatukan visi misi dalam rapat koordinasi ini sehingga Karya ini nantinya bisa berjalan dengan lancar. “Untuk saat ini perencanaan apa saja yang telah dibuat, silahkan dibeberkan dalam rapat ini,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang mengikuti kegiatan rapat tersebut dari, awal mengatakan rapat ini sangat penting dilakukan guna mendapatkan suatu persepsi yang sama, yakni satu pikiran dan satu perbuatan. “Kalau tidak salah, sebelum ini kita sudah mengadakan 4 kali rapat. Jadi dalam acara rapat kali ini Saya lihat sudah mengerucut dan ada beberapa poin yang memang nantinya tinggal disempurnakan kembali,” ungkapnya.
Secara garis besarnya, Wabup Sanjaya menegaskan ada tiga poin yang nantinya perlu disempurnakan kembali, yakni dari sisi perencanaan, sisi pelaksanaan dan pertanggung-jawaban. “Jadi tiang lihat ada tiga hal yang perlu disempurnakan kembali, yakni perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban. Dan termasuk ada beberapa hal teknis yang juga harus kita sempurnakan kembali,” bebernya.
Hal teknis tersebut diantaranya, tentang jadwal pelaksanaan Karya serta tari penyambutan yang akan ditampilkan saat Karya. “Nanti panitia inti harus mengumpulkan semua Desa Adat dan unsur Subak terkait, agar nantinya mendapat persepsi yang sama tentang jadwal pelaksanaan Karya dan lainnya terkait dengan pelaksanaan Karya,” ucap Sanjaya.
Kenapa hal itu penting dilakukan, Sanjaya menegaskan bahwa Karya Agung Pengurip Bumi yang diselenggarakan di Pura Luhur Batukau 2020 mendatang ini agar dirasakan dan dimiliki oleh seluruh masyarakat Bali.
“Karya Agung ini adalah Karya milik kita bersama. Mari kita membangun rasa yang satu, saling memiliki, saling bergotong-royong dan bekerja dengan prinsip ngayah secara tulus ikhlas. Dan jangan sampai ada yang saling menyalahkan, karena ini adalah Karya milik kita bersama. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” imbuhnya.(mp/rls)