TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Ruang kelas SDN 1 Babahan, di Banjar Babahan Kanginan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan Bali, roboh setelah diguyur hujan. Robohnya ruang belajar kelas VI tersebut diduga akibat kondisi bangunan yang sudah lapuk dimakan usia. Peristiwa robohnya bangunan sekolah tersebut terjadi, Senin (9/3/2020) sekitar pukul 04.00 Wita.
Akibat kejadian tersebut, seluruh siswa untuk sementara belum bisa melakukan proses belajar mengajar mengingat satu deret bangunan tersebut belum aman ditempati.
Peristiwa tersebut diketahui pihak sekolah pada pagi hari atau menjelang proses belajar mengajar.
Pasca kejadian tersebut, seluruh siswa yang berjumlah 80 orang untuk sementara tak melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan. Mereka melakukan kegiatan di luar ruangan.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra mengungkapkan, setelah mendapat laporan, bersama Tim Teknis Dinas PUPRPKP Tabanan langsung meninjau gedung tersebut.
Setelah di cek, meskipun hanya satu kelas yang atapnya roboh namun sangat tak aman untuk ruangan lainnya karena gedung tersebut terletak satu deret dari kelas I hingga kelas VI.
Dinas Pendidikan pun membuat kebijakan, mulai besok para siswa akan melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah terdekat yakni SDN 4 Babahan yang terletak di Bolangan. “Mereka akan masuk sekolah pada sore hari,”ungkapnya.
Putra melanjutkan, yang mengalami roboh hanya satu kelas saja yakni ruangan kelas VI. Namun setelah di cek, kondisi bangunan lainnya dari kelas 1-5 ternyata sudah tidak aman karena ruangan tersebut berada dalam satu deret. Sehingga, demi keamanan bersama bangunan gedung tersebut tak diperbolehkan untuk proses belajar mengajar sementara.
“Karena kondisi bangunan lainnya juga sudah tidak aman dan demi keamanan bersama, akhirnya saya bijaksanai proses belajar mengajar seluruh siswa dialihkan ke sekolah terdekat dengan melaksanakan proses belajar di sore hari. Jadi siswa tidak kami liburkan tapi dialihkan,” tegasnya.
Nyoman Putra menyebutkan untuk satu kelas saja panjangnya 7,25 meter x 7,5 meter, sehingga luasnya sekitar 46 meter. Pihak Dinas PU juga sudah mengecek berapa kerugian dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikannya nanti,”katanya. (mp/ka)