TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini melanda seluruh Dunia termasuk Indonesia dan juga Tabanan, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti tiada henti-hentinya mengingatkan seluruh masyarakat Tabanan, khususnya Umat Muslim agar tidak mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Hal tersebut disampaikan Bupati Eka usai membagikan APD kepada ratusan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 1619/Tabanan, sekaligus membagikan 300 paket sembako kepada ulama di Tabanan serta menerima bantuan ribuan masker dan sembako dari toko berjejaring, yakni Indomaret dan Alfamart di Markas Kodim 1619 Tabanan, Kamis (21/5/2020).
“Kebetulan Umat Muslim kita di Tabanan menyambut Hari Raya Idul Fitri, kita berikan juga sembako sebagai bentuk kepedulian kita dan berharap dapat meringankan beban umat kita yang ada di Tabanan, khususnya Umat Muslim,” ungkap Bupati Eka dalam sambutannya.
Saat itu Bupati Eka kembali menegaskan agar seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Muslim di Tabanan agar taat dengan anjuran Pemerintah, yakni tidak melaksanakan kegiatan Mudik dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Karena menurutnya hal tersebut mampu memperpanjang mata rantai penyebaran Covid-19.
“Marilah kita jalankan ibadah ini dengan kondisi yang jauh dari tahun-tahun sebelumnya tetapi tidak mengurangi hikmahnya. Artinya saat ini kita bisa beribadah dirumah dan mendoakan keluarga kita dari rumah, yang penting tidak mengurangi hikmahnya,” imbuh Bupati Eka.
Senada dengan Bupati Eka, Dandim 1619 Tabanan Toni Sri Hartanto juga menegaskan agar tahun ini melaksanakan Lebaran yang berbeda. “Sesuai arahan dari Pemerintah, Idul Fitri mari kita laksanakan dengan baik, kita laksanakan Idul Fitri di rumah masing-masing dengan keluarga masing-masing, sehingga tidak mengurangi rasa hikmat ibadah Idul Fitri ini,” pintanya.
Dandim 1619 Tabanan Toni Sri Hartanto juga sangat mengapresiasi perhatian Bupati Tabanan, khususnya pemberian APD kepada para Babinsa. Ia berharap APD ini tidak akan dipakai oleh anggotanya, karena APD ini merupakan alat standar untuk menangani korban Covid-19. “Saya harap kasus Covid-19 di Tabanan berhenti, tidak ada penambahan, sehingga APD ini tidak terpakai,” harapnya.
Ia juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pihak Pemkab Tabanan dalam percepatan penanggulangan Covid-19 di Tabanan, khususnya dalam penanganan PMI. “Luar biasa di Tabanan karantinanya di Hotel. Kalau di daerah lain ada yang disekolahan, ada yang tidak diterima di kampungnya, juga ada yang menyendiri dihutan atau persawahan. Sangat tidak layak. Di Tabanan juga diberikan vitamin untuk stamina,” tambahnya.(*mp)