BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Putu Indra Artha Darma (17) pelajar SMK beralamat di Banjar Palbesi, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng Bali mengalami luka setelah ditusuk teman sekolahnya,Minggu (21/6/2020)
Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Buleleng.
Ayah korban I Made Darmayasa (40) mengaku ketika anakanya pulang dari acara reunian di Desa Banyupoh, Indra dikeroyok sebelum ditusuk pisau oleh teman sekolahnya Kadek T bersama kakaknya Putu A di pinggir jalan raya Sanggalangit, tepatnya depan bengkel Roda Dewata,”ungkapnya Senin (22/6/2020).
Darmayasa menjelaskan, sebelum insiden berdarah itu terjadi, pada Minggu (21/6/2020) sekitar pukul 11.00 siang, Indra yang baru datang di Gerokgak usai liburan di Denpasar.
Tiba di kampung halaman Gerokgak, Indra pun lantas meminta izin kepada orangtuanya untuk kumpul di acara reunian bersama teman-teman sekolahnya di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak.
Sekitar pukul 19.16 malam, korban Indra tiba-tiba menerima pesan tantangan duel berkelahi melalui WhattApp (WA) dari terduga pelaku Kadek T, sebelum akhirnya pesan itu di-screenshot (tangkapan layar) oleh korban Indra dan dikirim langsung kepada ayahnya Darmayasa.
Merasa khawatir, Darmayasa pun mencoba menghubungi Kadek T. Dalam percakapan melalui telepon itu, Kadek T mengaku menerima permintaan maaf dari Indra yang disampaikan oleh Darmayasa.
“Kadek T ini tidak ikut gabung reunian bersama Indra di Banyupoh. Ya, posisi Indra dan Kadek T terpisah. Indra di Banyupoh, sedangkan Kadek T di Sanggalangit,” imbuhnya.
Pulang dari reunian di Banyupoh, korban Indra bersama salah seorang teman sekolah bernama Rizki berinisiatif menemui terduga pelaku Kadek T untuk meminta maaf.
Apes, rupanya maksud baik korban Indra meminta maaf malah memantik emosi terduga pelaku Kadek T hingga insiden penganiayaan berdarah itupun tak terelakkan.
“Cerita dari Indra, saat ditemui Kadek T sudah didapati memegang parang. Tidak ada komunikasi apapun, Kadek T langsung menyerang Indra yang masih berada diatas motor.
Serangan membabi buta itu, sempat ditangkis, namun Indra ditendang dari belakang oleh Putu A hingga Indra jatuh tersungkur. Kemungkinan saat jatuh tersungkur itu Indra ditikam pisau mengenai bahu kanan, kiri dan pinggang bagian kiri. Paling parah luka tusukan di bagian pinggang kiri. Cukup dalam, namun beruntung tidak mengoyak organ dalam. Indra belum dioperasi, luka tusukan itu sementara hanya dijarit,” terangnya.
Darmayasa mengaku belum mengetahui pasti apa alasan putranya dikeroyok oleh teman di sekolahnya.
“Dari dugaan saya, hubungan keduanya (Indra dan Kadek T) saya lihat sangat bagus. Mereka sering kumpul bareng di sekolah ataupun kegiatan lainnya. Sempat tanya ke Indra, katanya tidak pernah ada masalah dengan Kadek T. Kalau sudah begini, semuanya saya serahkan kepada pihak berwajib (kepolisian). Sudah, kasus penganiaayaan dengan cara pengeroyokan ini sudah dilaporkan ke Mapolres Buleleng,” jelasnya.
Terpisah, seizin Kapolres Buleleng, Kasat Reskrim AKP Vicky Tri Haryanto ketika dihubungi melalui telepon seluler membenarkan adanya kasus penganiayaan disertai pengeroyokan menimpa Putu Indra Artha Darma.
Saat ini, kasus penganiayaan itu dalam penanganan Unit PPA Reskrim Polres Buleleng. “Kasus penganiayaan pelajar Indra masih didalami. Ya, korban dikeroyok oleh teman sekolahnya Kadek T dan kakaknya Putu A,” singkatnya.(mp/ar)