BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Usai menggelar lomba barista berbahan dasar kopi lokal Buleleng, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kabupaten Buleleng lanjut menggelar lomba mixology berbahan dasar arak bali. Lomba ini digelar serangkaian dengan peringatan Hari Ulang tahun (HUT) PDI Perjuangan ke 48.
Lomba mixology arak bali diikuti oleh puluhan bartender berpengalaman asal Buleleng, digelar di Ranggon Sunset Restoran, Pantai Penimbangan Singaraja, Sabtu (3/4/2021).
Usai menyaksikan jalannya lomba, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan sejalan dengan legalisasi terhadap arak bali yang diharapkan bisa membangkitkan pengrajin dan menaikkan nilai jual arak , PDI Perjuangan menggelar lomba mixology berbahan dasar arak bali. Tentu hasilnya nanti arak bali bisa menjadi tuan rumah di bali untuk menjamu tamu-tamu mancanegara. Bukan untuk mabuk-mabukan.
“Karena daerah kita tidak bisa lepas dari alkohol dalam sektor pariwisata. Jangan sampai minuman luar merajai disini, sehingga efek value dari arak bali itu tidak ada. Kalau terus kita mengandalkan minuman dari luar, satu kita boros devisa, kedua tidak memberikan value terhadap pengrajin arak kita. Itu tujuan diadakan lomba ini,” ujarnya.
Disinggung terkait apakah nantinya akan ada pembuatan Perda yang mewajibkan hotel memanfaatkan arak bali, Agus Suradnyana menambahkan jika masuk ke pertarungan kompetitif, tidak bisa dibuatkan sejenis pembatasan. Kalau dilakukan pembatasan dalam dunia pariwisata, itu tidak akan berhasil.
“Tapi kalau bisa meningkatkan rasa dan kualitas araknya, tentu arak kita bisa bersaing dengan minuman impor dalam dunia mixology,” imbuhnya.
Dunia bisnis itu harus bersaing secara sehat. Kalau tidak ada lomba begini, kualitas spirit lokal tidak akan bisa berkembang. Nanti akan dibuatkan standar bahan baku arak. Contohnya bahan baku arak karangasem itu beda dengan arak dari pohon lontar dari buleleng. standarisasi nya dari bahan baku dulu, baru ke kualitas rasa.
“Bar-bar yang berkelas kalau memakai arak bali pasti mencari yang memiliki kualitas. Harga otomatis menyesuaikan dengan kualitas arak itu sendiri,” jelas Agus Suradnyana.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna memaparkan rangkaian peringatan HUT PDI Perjuangan dimulai dari Bulan Januari sampai 31 Mei kemudian lanjut nanti Bulan Juni peringatan Bulan Bung Karno. Dalam rentang waktu enam bulan ini dimeriahkan dengan kegiatan yang tidak hanya berkaitan dengan lingkungan saja. Tetapi juga kegiatan yang bisa memunculkan kearifan lokal yang ada di Bali. Seperti lomba barista dan mixology ini yang memanfaatkan bahan dasar lokal. Lomba ini sangat menarik, diikuti oleh para bartender yang sudah sangat berpengalaman.
“Mereka ini tidak hanya pengalaman di bar atau hotel yang ada di Buleleng tetapi tersebar di Bali. Tadi saya data, mereka-mereka ini kebanyakan bartender dari hotel bintang lima. Hal ini kita lakukan karena PDI Perjuangan itu dalam dunia politik tidak hanya berorientasi terhadap kekuasaan semata, tetapi juga melaksanakan kegiatan yang membangun peradaban,” tutupnya. (*mp)