TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Amertha Buana Tabanan mengambil langkah tegas terhadap ratusan pelanggan yang tidak memiliki niat baik untuk melunasi tunggakan pembayaran.
Water meter mereka di cabut, sehingga tidak lagi menerima suplayi air dari Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) Tabanan.
Total ada sekitar 671 pelanggan di tahun 2021 lalu dilakukan pemutusan. Meski jumlah ratusan meteran pelanggan air minum yang dicabut, namun ada pula pelanggan yang melakukan pemasangan kembali yakni sebanyak 235 sambungan baru.
“Sejak Januari hingga akhir Desember 2021 ada 671 water meter pelanggan yang di cabut. Mayoritas pencabutan itu karena rumah yang tidak di tempati alias kosong. Biasanya rumah-rumah yang dijadikan investasi yang ditinggal pemilik,“ucap Kepala Bagian Hubungan Layanan Perumda Tirta Amertha Buana, Ida Bagus Ida Bagus Marjaya didampingi Kasubag Humas I Wayan Agus Suanjaya,Selasa (25/1/2022).
Selain itu pencabutan juga karena adanya permintaan sendiri dari pelanggan. Karena sudah tidak menempati rumahnya. Daripada mereka membayar beban terus setiap bulan, lebih baik dicabut sementara dan sewaktu- waktu bisa dipasang kembali. Alasan pencabutan karena menunggak di atas 3 bulan.
Faktor lainnya juga sehingga pencabutan dilakukan. Karena ada Pamsimas Desa atau air minum pedesaan yang kini sudah masuk dan terpasang di beberapa Desa di Tabanan. Apalagi tahun 2021 hingga 2022 sebanyak 19 desa sedang mengikuti program Pamsimas.
Menurutnya bagi pelanggan yang pembayaranya menunggak akan tetap menjadi pituang. Sewaktu-waktu jika mereka ingin memasang sambungan kembali, maka harus membayar tunggakan dan sambungan baru lagi,”tuturnya.
Dalam pencabutan sambungan harus ada proses yang harus dilalui, seperti membuat surat peringatan, himbuan kepada pelanggan yang menunggak, kemudian pendekatan dan sosialisasi kepada pelanggan.
Hal ini dilakukan karena sampai saat ini kami masih membutuhkan pelanggan. Jika tidak ada titik temu, maka akan di cabut,”ujarnya.[mp]