TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Menyikapi polemik yang terjadi di Pengprov Wushu Indonesia (WI) Bali membuat pihak KONI Tabanan prihatin. Seperti dikatakan oleh Sekretaris Umum KONI Tabanan Made Nurbawa, Sabtu (19/2/2022) siang. Dirinya mengaku prihatin jika permasalahan Pengprov WI Bali tidak segera di selesaikan.
“Kami sebenarnya tidak ingin masuk ke permasalahan ini karena itu urusan rumah tangga cabor, tapi mengingat pembinaan KONI Tabanan terhadap cabor wushu sudah lama terlebih menjelang persiapan Porprov Bali XV maka permasalahan ini jelas akan berpengaruh terhadap proses dan tahapan administrasi atlet dan penyelenggaraan kompetisi di masa yang akan datang, jelasnya.
Lanjut Made Nurbawa dirinya mengaku kaget mengetahui PB. WI pusat mengeluarkan surat pembekuan hasil Musprov WI Bali padahal Musprov merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi olahraga di daerah.
Awalnya kami tidak percaya dengan keputusan PB WI tersebut karena persiapan dan pelaksanaan Musprov WI Bali sudah lama, tata cara penjaringan sudah diatur dalam tatib yang sudah diterima oleh seluruh pengkab hampir setahun, hingga pelaksanaan Musprov WI Bali pada tanggal 19 Desember 2021 lalu dihadiri langsung oleh unsur KONI Bali dan perwakilan KONI Kabupaten/kota, saya kira hal itu sudah memenuhi ketentuan terbukti pihak KONI Bali sudah mengeluarkan rekomendasi tertanggal 17 Januari 2022.
Jika kemudian pihak PB WI membekukan hasil musprov tentu kami jadi kaget dan penasaran. Kami sudah membaca surat pembekuan yang dikeluarkan oleh PB. WI yang dibuat dengan pertimbangan laporan dari 2 Pengkab Wushu yaitu Klungkung dan Badung walau surat sedikit “cacat” karena penomeran surat salah.
Nurbawa juga menegaskan laporan 2 Pengkab Wushu Klungkung dan Badung ke PB. WI itu terkesan subyektif dan sepihak. Setahu kami 7 dari 9 pengkab Wushu yang memiliki hak suara sudah mendukung Andra Jaya naik sebagai Ketua Pengprov Wushu Bali masa bakti 2021-2025 yang merupakan penggiat cabor Wushu yang aktif yang ingin cabor Wushu Bali berkembang di masa yang akan datang.
Jika kiprah mereka sekarang “mengambang” akibat hasil Musprov Wushu Bali Desember 2021 dibekukan, itu sama saja menutup existensi Wushu di Bali, termasuk di Tabanan yang aktif sejak 2015 silam.
“Saya kira Koni daerah perlu bersuara tentang masalah ini karena menyangkut program dan keberlanjutan pembinaan olahraga Wushu di daerah”, tegasnya.
Pada kesempatan ini kami juga ingin mengklarifikasi pemberitaan yang di muat di salah satu media lokal, bahwa ketua Pengkab Wushu Badung mekaitkan permasalahan ini dengan pelaksanaan kejuaraan Wushu saat Porprov XIV 2019 di Tabanan, itu sudah melebar dan keluar dari substansi, Porprov di Tabanan sudah 3 tahun lalu, Porprov Bali punya mekanisme sendiri, waktu itu tidak ada keputusan hukum yang menyatakan pertandingan cabor Wushu bermasalah dan hasilnya sudah disahkan oleh Koni Bali.
“Memperbaiki organisasi Wushu Bali hendaknya tetap dengan cara musyawarah. Kalau hasil musprov saja tidak diakui terus apalagi lagi yang dijadikan forum pengambilan keputusan tertinggi. Mari kita legowo menerima hasil Musprov dan selanjutnya terus dilakukan evaluasi dan pembenahan secara internal oleh jajaran pengurus dan anggota di semua tingkatan, Koni Bali harus segera menyikapi hal ini”, imbuh Nurbawa yang pada pelaksanaan Porprov Bali XIV di Tabanan selaku sekretaris Panitia Induk.
Terkait keluarnya Surat Keputusan PB. WI Nomor: Kep-05/PB.WI/I/2022 tertanggal 18 Januari 2022 tentang Pembekuan/Pengambilalihan Sementara Kepengurusan Pengprov WI Bali periode 2021-2025 hasil Musprov WI Bali pada tanggal 18 Desember 2021 juga masih menjadi pertanyaan, apa yang dibekukan? karena PB belum pernah mengeluarkan SK.
Semoga PB segera membuka ruang-ruang komunikasi antar pihak dan bisa menemukan jalan bijak dan bisa melihat permasalah ini lebih jernih. Perbedaan biasa dalam organisasi, tinggal bagaimana kita komit mengedepankan hal-hal yang lebih substantif demi keberlanjutan pembinaan cabor Wushu di Bali termasuk pembinaan skala nasional seperti kami pantau dan apresiasi ketika PB. WI baru saja sukses menggelar event nasional bergengsi IWAG Desember 2021 lalu di Jakarta yang prosesnya berjengjang selama 1 tahun dan mampu menginspirasi dan menggairahkan pembinaan cabor Wushu di daerah, tandasnya. (*/kr/mp)