TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Ketua DPRD Tabanan I Made Dirga bersama warga dan tokoh adat di Desa Pakraman Bedha melakukan pembersihan di area patung Kebo Iwa, Kamis, (26/5/2022).
“Momen hari libur, kami bersama warga melakukan kerja bakti. Sekaligus melihat kondisi patung Kebo Iwa secara langsung,” ujar Made Dirga.
Patung Kebo Iwa di Desa Pakraman Bedha yang digagas ini. Ide tersebut lantas diteruskan ke Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama dan mendapatkan respon positif hingga mendapatkan bantuan Rp 2,8 miliar dari Gubernur Bali. Patung ini berdiri pada 2020.
Total Patung Kebo Iwa tingginya mencapai 21, 45 meter berdiameter 2 meter. Kebo Iwa menjadi sebuah cerita sejarah yang berkaitan dengan Pura Puseh Luhur Bedha.
Patung berbahan beton dengan berat 20 ton ini dipasang sebagai pengingat perjalanan sejarah Kebo Iwa, Patih Kerajaan Bali Kuna sebelum ditaklukkan Majapahit, yang pernah mampir di Desa Pakraman Bedha.
Patung Kebo Iwa ini digarap oleh I Ketut Sudiarta, pematung asal Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan. Patung digarap selama 4 bulan, sejak Agustus 2020 lalu, dengan melibatkan 30 orang di rumah Ketut Sudiarta kawasan asal Banjar Katimemes, Desa Sudimara.
Dirga yang merupakan politisi PDI Perjuangan asal Banjar Sakeh, Desa Sudimara ini menyebutkan patung Kebo Iwa menjadi simbol sejarah. Apalagi pengerjaannya digarap oleh warga yang merupakan krama di Desa Pakraman Bedha.
“Sejarah harus diingat agar bisa dijadikan pelajaran untuk saat ini dan masa mendatang. Kawasan Pura Puseh Desa Adat Bedha adalah tempat yang luar biasa,” ujarnya.
Bendesa Adat Bedha, I Nyoman Surata mengatakan tujuan pendirian patung ini untuk pengingat perjalanan sejarah Patih Kebo Iwa dalam berjuang mempertahankan pantai selatan. [*]