TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dalam upaya membangun harmoni dan keberagaman yang inklusif, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya turut serta dalam pembukaan dan penyelenggaraan Pelaksanaan Dharma Santi Perayaan Nyepi Saka 1946 di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan pada Kamis (28/3). Kegiatan ini bertujuan untuk membina rasa toleransi, saling menghormati, dan menghargai antar umat manusia, khususnya di wilayah Kabupaten Tabanan.
Dharma Santi merupakan sebuah ritual yang digelar setelah perayaan Hari Suci Nyepi, sebagai bagian dari tradisi tahunan. Acara ini bertujuan untuk melestarikan dan menerapkan ajaran-ajaran suci agama Hindu sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Dharma Santi juga menjadi momentum untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan antar umat beragama di Kabupaten Tabanan, serta memperkuat persaudaraan di antara mereka.
Kegiatan dimulai dengan lantunan Shanti Puja oleh Ida Sulinggih dan pembacaan sloka oleh penyuluh agama, yang meningkatkan kesakralan suasana. Tema yang diusung dalam acara ini adalah “Sat Cit Ananda Untuk Indonesia Maju Menuju Tabanan Era Baru Yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM)”, yang menggambarkan kebahagiaan yang abadi yang bersumber dari Tuhan.
Sebanyak 300 peserta dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan perangkat daerah, organisasi subak, pecalang, pemuda, dan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya turut serta dalam acara ini.
Salah satu momen penting dalam acara tersebut adalah penyerahan punia (genta) kepada Ketua Paruman Sulinggih Kabupaten Tabanan, Perwakilan Mangku Kahayangan Jagat se-Kabupaten Tabanan, serta pemberian bantuan keuangan khusus kepada 349 Desa Adat dan 428 subak se-Kabupaten Tabanan, dengan total dana mencapai Rp. 2.094.000.000,- dan Rp. 1.540.800.000,- secara berturut-turut.
Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya perayaan ini dan menjelaskan pentingnya menjaga harmoni dan kerukunan umat beragama di Kabupaten Tabanan. Beliau juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan Dharma Santi dapat terus berkembang dan melibatkan lebih banyak pihak di masa depan.
Sebagai bagian dari acara, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana,M.Si, Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Surya Sugriwa Denpasar, memberikan Dharma Wacana tentang makna Hari Raya Nyepi dan Dharma Santi. Beliau menekankan pentingnya menjaga kebahagiaan yang selaras dengan alam melalui tradisi Nyepi, yang juga berdampak positif bagi lingkungan.
Acara ini dihadiri oleh para Sulinggih dan Pemangku di Kabupaten Tabanan, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Ketua DPRD Tabanan, jajaran Forkopimda, Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Tabanan, Sekretaris Daerah, para Asisten Setda, serta para Kepala OPD dan Camat, yang turut mendukung terlaksananya kegiatan ini dengan baik.[*mp]