
TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Sebagai wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam pelestarian adat, seni, dan budaya, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya menghadiri serangkaian upacara adat di beberapa lokasi di Kabupaten Tabanan pada Selasa (11/2).
Sanjaya bersama rombongan yang terdiri dari Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Plt. Asisten Umum Setda, serta pimpinan OPD terkait, memulai rangkaian kegiatan dengan ngupasaksi upacara pemelaspasan di Merajan Gede Pasek Gelgel, Banjar Abianlalang, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan.
Upacara pemelaspasan yang puncaknya akan dilaksanakan pada Buda Kliwon Wuku Sinta, Rabu, 12 Februari 2025, dipuput oleh Pemangku dari Banjar Adat Abianlalang. Selain pemelaspasan, rangkaian acara ini juga mencakup prosesi Ngelungsur Pawintenan Sari, serta Mepandes atau Metatah yang diikuti oleh sembilan orang. Selain itu, tiga bayi turut menjalani upacara Tiga Bulanan sebagai bagian dari tradisi penyucian diri dalam ajaran Hindu. Upacara ini menjadi momentum spiritual bagi semeton pengempon Merajan Gede Pasek Gelgel yang terdiri dari 40 Kepala Keluarga (KK), di mana setiap keluarga turut berkontribusi sebesar Rp. 1.000.000 untuk mendukung kelancaran pelaksanaan upacara sebagai wujud kebersamaan dalam menjaga warisan leluhur.
Selanjutnya, Bupati Sanjaya dan rombongan melanjutkan ngupasaksi Karya Ngenteg Linggih di Dadia Pande Munduk Bengkel, Br. Sandan Dauh Yeh Baleran, Desa Sesandan. Kehadiran Bupati Sanjaya dalam upacara Ngemejiang lan Ngelinggihan Pengadeg Ida Betara disambut hangat oleh keluarga besar Dadia Pande Munduk yang terdiri dari 17 KK. Sanjaya beserta rombongan mengikuti persembahyangan yang dipimpin oleh Mangku Pande dan Mangku Khayangan Dalem, kemudian menghadiri Undangan Upacara Pujawali Nadi, Nyurud Ayu (Mewinten), Manusa Yadnya Potong Gigi (Metatah), serta Nyambutin Bersama di Pura Dadia Pasek Gelgel Banjar Dinas Cekik, Desa Brembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya mengapresiasi semangat gotong royong dan pasemetonan yang kuat dalam pelaksanaan upacara adat. “Membangun yadnya adalah bagaimana kita bersama-sama menjaga dan memperkuat tradisi. Tanpa kekompakan, segala upaya akan terasa berat. Saya percaya, jika kita semua bersatu, baik pemerintah maupun masyarakat, hasilnya akan maksimal. Ini adalah bentuk nyata sinergi yang harus terus dijaga,” jelasnya.
Lebih lanjut, melalui upacara sakral ini, Sanjaya berharap rangkaian acara yang puncaknya digelar pada 12 Februari mendatang dapat berjalan dengan lancar dan senantiasa diberkahi dengan kerahayuan, kedamaian, dan kesejahteraan. “Astungkara, puniki labdha karya lan memargi antar,” tambahnya, sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk terus mendukung pelestarian nilai-nilai adat dan budaya sebagai bagian penting dari identitas daerah.
Selaku Panitia Karya, Jero Mangku Putu Adi Swidnya dalam laporannya menyebutkan bahwa rangkaian Karya Ngenteg Linggih ini menghabiskan biaya sekitar Rp. 350.000.000, yang diperoleh dari gotong royong para pengempon sebesar Rp. 8.000.000 per KK. Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran yang telah menyaksikan rangkaian upacara ini serta dukungan yang turut diberikan dalam upaya pelestarian adat dan budaya.[*rls]