
BANGLI, MEDIAPELANGI.com – Dalam suasana khidmat dan sarat spiritual, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya memimpin Bhakti Penganyar jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Jumat (18/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Karya Ngusaba Kedasa Isaka 1947 Warsa 2025, sebagai bentuk bakti umat kepada Ida Bhatara ring Pura Ulun Danu Batur.
Turut hadir dalam persembahyangan ini, jajaran DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, serta pimpinan dan staf perangkat daerah di lingkungan Pemkab Tabanan. Semua hadir dengan penuh sradha bhakti, mengikuti seluruh prosesi secara khusyuk dan tertib.
“Melalui persembahyangan ini, kami memohon anugerah kerahayuan dan kesejahteraan bagi masyarakat Tabanan, Bali, dan seluruh alam semesta. Semoga Ida Bhatara senantiasa melimpahkan tuntunan dan keselamatan,” ujar Bupati Sanjaya usai persembahyangan.
Sebelum Bhakti Penganyar di Pura Ulun Danu Batur, Bupati Sanjaya dan rombongan sejak pagi telah mengikuti prosesi Ngupasaksi Karya Tawur Agung Labuh Gentuh di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bhatara Mpu Ghana, Pundukdawa, Klungkung. Rombongan juga hadir sebagai murdaning jagat dalam Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, dan upacara lainnya di Pura Kawitan Warga Kayuselem Gwasong Songan, Desa Songan, Bangli.
Puncak kegiatan Bhakti Penganyar Pemkab Tabanan di Pura Ulun Danu Batur turut di meriahkan oleh penampilan Sekaa Bebondresan, Sekaa Tabuh, serta Sekaa Tari. Yang menarik perhatian adalah partisipasi langsung Ny. Rai Wahyuni Sanjaya yang turut ngayah menarikan tari Rejang bersama ibu-ibu PKK Tabanan. Sebuah ungkapan bhakti dan ketulusan yang menyentuh hati umat.
Tak hanya itu, Bupati Sanjaya dan Bunda Rai juga ikut ngayah mereresik atau membersihkan area pura sebagai simbol pengabdian dalam menjaga kesucian pura serta pelestarian alam Bali dalam semangat “Bali Bersih”.
Kemeriahan upacara juga terasa dengan hadirnya onen-onen atau bebalihan dari para pengayah Kabupaten Tabanan yang menambah kesakralan dan semangat kebersamaan. Diharapkan, kegiatan ini mampu mempererat pesemetonan, menumbuhkan rasa bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, serta memperkuat spirit gotong-royong dalam membangun Bali, khususnya Kabupaten Tabanan.[*]