TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Program Bungan Desa atau “Bupati Ngantor di Desa” kembali digelar Pemerintah Kabupaten Tabanan sebagai upaya mendekatkan pelayanan dan pembangunan ke tengah masyarakat.
Memasuki pelaksanaan ke-63, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya hadir di Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Selasa (25/11), didampingi jajaran DPRD Tabanan, Forkopimda, Sekda, para Asisten, pimpinan OPD, dan unsur terkait lainnya.
Kunjungan diawali dengan menyapa pelaku UMKM lokal. Bupati Sanjaya meninjau perajin Rindik dan Gangsa milik I Gusti Putu Widiana di Banjar Dinas Antap Dajan Telabah. Setelah berdialog dan melihat proses pembuatan gamelan, Sanjaya bahkan memainkan rindik serta menunjukkan dukungan nyata dengan memesan 10 rindik dan 4 gender untuk mendorong pelestarian seni budaya Bali. Perjalanan dilanjutkan menuju Kelompok Bakti Rahayu di Banjar Dinas Antap Kelod.
Di lokasi ini, Bupati berinteraksi dengan para anggota kelompok yang memproduksi bubu, alat penangkap lobster yang hasilnya dipasarkan hingga wilayah Yeh Gangga. Sanjaya juga meninjau peternakan kambing BUMDes sebagai upaya memperkuat ekonomi desa. Bahkan, ia turut membeli ikan dan lobster dari nelayan yang baru tiba melaut sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi akar rumput.
Usai kunjungan lapangan, rombongan menuju Balai Banjar Desa Adat Antap Delod Sema. Suasana hangat menyambut kedatangan Bupati yang memulai agenda dengan menyapa anak-anak, menyerahkan buku untuk Perpustakaan Keliling, memberikan paket bantuan kepada dua anak terduga stunting, serta membagikan bingkisan kepada anak-anak bernama Ketut. Suasana semakin hidup saat sesi maliang-liang dan kuis berhadiah, yang berhasil menciptakan interaksi akrab antara pimpinan daerah dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menegaskan pentingnya sinergi desa dan kabupaten dalam mempercepat pembangunan.
“Hari niki titiang berbangga sekali bisa melanjutkan program Berkantor di Desa yang ke-63 di Desa Antap. Tujuan utama titiang adalah mendekatkan program ring Kabupaten dengan program yang ada di Desa. Tiang yakin visi-misi Perbekel pasti selaras dengan visi kita di Kabupaten, yaitu bagaimana mempercepat proses pembangunan dan mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Seperti pelaksanaan Bungan Desa sebelumnya, agenda juga diramaikan dengan pelayanan publik terpadu. Hadir pelayanan Literasi Inklusi Perbankan dari Bank BPD Bali, layanan kesehatan dengan pembagian 108 kacamata gratis, serta layanan OPD seperti DPMPTSP (perizinan), Dukcapil (KTP Elektronik), Bakeuda (pembayaran PBB), pelayanan AK1, Samsat Keliling, hingga BPJS Keliling. Semua layanan ini diberikan langsung kepada masyarakat tanpa harus datang jauh ke pusat layanan kabupaten.
Bupati Sanjaya menekankan bahwa kehadiran Bungan Desa bukan sekadar menghadirkan bantuan, melainkan solusi nyata pemberdayaan.
“Kami hadir dengan berbagai pelayanan langsung kepada masyarakat sampai tingkat bawah. Melihat potensi Desa Antap, dari kerajinan gamelan, perikanan, peternakan hingga pertanian, pemerintah siap memperkuat pemasaran dan hilirisasi produk desa melalui sinergi Bumdes, Dekranasda, dan Perusda,” tambahnya.
Ia juga menegaskan komitmen mewujudkan Tabanan sebagai lumbung pangan Bali melalui pendekatan desa presisi yang akan memetakan komoditas unggulan desa.
“Kita hidupkan Bumdes, Bumdes hidupkan Perusda, dan Perusda akan menjual produk masyarakat ke hotel-hotel, restoran, dan lainnya di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Perbekel Desa Antap I Ketut Wastika menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati dan jajaran. Ia memaparkan berbagai potensi desa mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan hingga kerajinan.
“Potensi ini dapat menjadi penyokong kemajuan desa adat. Kami mohon dukungan Bapak Bupati agar potensi yang ada mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat Desa Antap,” ujarnya.
Mengakhiri rangkaian Bungan Desa, Bupati menuju Kantor Perbekel untuk mengikuti sesi konseling calon pengantin melalui program Semara Ratih dan membahas keselarasan program pemerintahan. Sanjaya juga menerima audiensi Bendesa Adat Antap Delod Sema dan Bendesa Adat Bonian sebelum menutup kegiatan dengan penanaman pohon tabebuya sebagai simbol penghijauan dan kelestarian lingkungan.[*]
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!











