TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Manajemen Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot kini memasuki tahap persiapan intensif menjelang pelaksanaan Karya Wraspati Kalpa di Pura Luhur Tanah Lot. Karya digelar setelah rampungnya pemugaran Pelinggih Utama, yang kini kembali dapat difungsikan secara utuh untuk menopang seluruh rangkaian upacara adat dan kegiatan keagamaan.
Pemugaran ini menjadi momentum penting bagi para pengempon pura dan masyarakat adat, karena bangunan suci yang sebelumnya mengalami proses rehabilitasi kini berdiri lebih kuat dan representatif sebagai pusat pemujaan.
Sebagai bentuk dukungan dan antisipasi terhadap kondisi alam, panitia pengempon bersama Manajemen Operasional DTW Tanah Lot merilis perkiraan pasang–surut air laut sebagai panduan bagi para pemedek yang hendak tangkil. Akses menuju Pura Luhur Tanah Lot sangat dipengaruhi kondisi gelombang, sehingga informasi waktu pasang menjadi krusial untuk kenyamanan dan keselamatan.
Perkiraan Pasang–Surut Air Laut
Rabu, 03/12/2025 (Buda Wage Langkir)
00.00–05.00 | 06.00–11.00 | 12.00–18.00 | 19.00–24.00
Kamis, 04/12/2025 (Wraspati Kliwon Langkir)
01.00–07.00 | 08.00–13.00 | 14.00–19.00 | 20.00–02.00
Jumat, 05/12/2025 (Sukra Umanis Langkir)
03.00–08.00 | 09.00–14.00 | 15.00–21.00 | 22.00–03.00
Sabtu, 06/12/2025 (Saniscara Paing Langkir)
04.00–10.00 | 11.00–15.00 | 17.00–22.00 | 23.00–04.00
“Data yang kami sampaikan merupakan perkiraan yang mendekati kondisi pasang–surut di lapangan. Situasi aktual tetap dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi alam,” ujar Komang Dedy Sanjaya, Ketua Pengempon Pura Luhur Tanah Lot.
Ia mengingatkan pemedek untuk selalu waspada dan menyesuaikan waktu tangkil dengan kondisi laut demi kelancaran prosesi.
Untuk menjamin pelaksanaan karya berjalan lancar dan tertib, Manajemen DTW Tanah Lot mengerahkan dukungan operasional secara maksimal. Pengamanan diperkuat melalui penempatan personel di area strategis, petugas kebersihan yang siaga sepanjang hari, layanan informasi terpadu, hingga personel Balawista yang memantau keselamatan laut.
Selain itu, arus pengunjung diatur secara terukur, disertai penempatan pos pantau untuk memastikan setiap aktivitas berlangsung aman dalam situasi padat pengunjung.
“Kami telah menyiapkan dukungan teknis secara optimal. Fokus kami adalah keamanan, kebersihan, serta keselamatan pemedek dan wisatawan, mengingat akses menuju Pura Luhur sangat dipengaruhi kondisi pasang–surut,” jelas Manager DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana, Rabu (26/11).
Selama karya berlangsung, DTW Tanah Lot tetap dibuka secara terbatas dan teratur. Wisatawan masih dapat menikmati panorama dan kekayaan spiritual kawasan ini, dengan pengaturan yang tidak mengganggu jalannya upacara.
Para pemedek turut melaksanakan ngaturan ayahan, termasuk persembahan tarian sakral yang menjadi tontonan bernilai budaya tinggi. Bagi wisatawan, momen ini menjadi pengalaman edukatif sekaligus spiritual yang memperkenalkan kedalaman tradisi Bali.
Menjelang akhir tahun, Manajemen DTW Tanah Lot juga kembali menggelar Open House bagi para driver dan tour guide. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi pelaku pariwisata dalam mendukung kunjungan ke Tanah Lot. Di dalamnya, manajemen membuka ruang dialog mengenai pelayanan, kenyamanan, dan peningkatan kualitas pengalaman wisata.
Dengan seluruh persiapan yang matang, Manajemen DTW Tanah Lot menegaskan komitmennya memberikan pelayanan terbaik, baik untuk kelancaran Karya Wraspati Kalpa maupun dalam menyambut lonjakan kunjungan wisatawan menjelang pergantian tahun.
Semoga seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, aman, dan membawa manfaat bagi umat, masyarakat adat, dan dunia pariwisata Bali.[*]
Dapatkan Update Terbaru!
Ikuti kami agar tidak ketinggalan info terbaru. GRATIS!!!











