Jembrana, mediapelangi.com – Mahalnya harga garam dan sulitnya mencari garam dipasaran dikeluhkan sejumlah pengusaha pindang ikan di Kabupaten Jembrana. Mereka terancam gulung tikar akibat kelangkaan garam.
Walau harga garam melambung tinggi dan sulit dicari, namun pengusaha pindang ikan di Kabupaten Jembrana ini memilih tetap bertahan. Kelangkaan garam yang terjadi sejak sebulan belakangan memaksa mereka mengurangi produksi pindang ikan tiap harinya dari 2 kwintal menjadi kurang dari 1 kwintal.
Kondisi ini menjadi dilema bagi pengusaha pindang ikan di Kabupaten Jembrana ditengah ramainya permintaan pindang ikan dari masyarakat yang mencapai lebih dari 3 kwintal dalam sehari.
Walau harga garam melonjak dari Rp 1.200 rupiah per kilogram menjadi Rp 5 ribu rupiah per kilogram, namun pengusaha ikan pindang ini mengaku tidak serta merta menaikkan harga pindang ikan yang dijual. Sampai saat ini harga pindang ikan masih dijual dengan harga Rp 4 sampai Rp 5 ribu rupiah per ekor atau Rp 22 ribu rupiah perkilogram.
Ditengah melonjaknya harga garam saat ini, mereka mengaku kesulitan menaikan harga pindang ikan lantaran takut ditinggal pembeli atau langganan mereka. “Harga garam naik setengahnya, tetapi harga pindang tetap malah pembeli turun. Kalau bisa harga garam biar turun, kalau begini tidak bisa bekerja,” ujar salah seorang pembuat pindang ikan, Jero Made Yasmin, Jumat (28/7/2017).
Sementara itu pembuat pindang ikan lainnya, Wayan Sukerta mengatakan ia sempat berhenti memindang ikan karena sulit memperoleh garam. “Sampai saya sempat berhenti produksi karena tidak ada garam. Sulit sekali mencari garam diwarung-warungpun tidak ada. Sudah satu bulan,” ungkap Sukerta.
Tiap hari pembuat pindang ikan ini rata-rata menghabiskan 10 kilogram garam untuk 1,5 kwintal ikan yang akan dibuat pindang. Jika kelangkaan garam sebagai bahan pembuat pindang ikan terus berlanjut mereka mengaku khawatir akan gulung tikar lantaran sulitnya mencari garam.
Pengusana pindang ikan ini berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk kembali menstabilkan harga dan pasokan garam ke masyarakat. (*)