Denpasar (Mediapelangi.com)-Menindaklanjuti kesepakatan antara Bali Tourist Hospitality , PHRI BPD Bali, Gubernur Bali tentang kemungkinan terjadinya letusan Gunung Agung dan akan berdampak ditutupnya Airport Ngurah Rai, PHRI BPD Bali akhirnya mengeluarkan himbaun kepada ke semua anggota dan assosiasi –assosiasi di bawah PHRI BPD Bali.
Ada 3 point penting dalam himbauan yang ditandatangani langsung oleh ketua PHRI BPD Bali DR. Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, M. Si tersebut yaitu pertama; apabila ada tamu menginap pada hari yang sama saat ditutupnya Bandara International I Gusti Ngurah Rai dikarenakan akibat meletusnya Gunung Agung, maka malam pertama para tamu yang tinggal di hotel anggota PHRI Bali tidak akan dikenakan biaya sesuai dengan apa yang telah dipesan oleh tamu sebelumnya. Jika tamu memesan hanya kamar saja, maka hanya kamar saja yang tidak dikenakan biaya, jika tamu memesan kamar dan sarapan, maka kamar dan sarapan tidak akan dikenakan biaya, dan apabila tamu memesan kamar, sarapan, makan siang atau makan malam, maka kamar, sarapan, makan siang atau makan malam juga tidak dikenakan biaya. Kedua; untuk tamu yang memerlukan perpanjangan waktu tinggal di hotel, hotel dapat memberikan saran agar tamu bisa memesan kamar kembali melalui travel agent mereka atau memesan langsung ke hotel dengan Best Available Rate yang tersedia (biasanya tercantum dalam internet). Ketiga; untuk restauran yang ada diluar lingkungan hotel, diharapkan juga memberi kemudahan bagi wisatawan untuk makan dan minum.
Direktur Eksekutif PHRI BPD Bali IB. Purwa Sidemen saat dikonfirmasi Rabu (25/10/2017) menyampaikan, himbauan PHRI BPC Bali tersebut sudah menjadi kesepakatan pada rapat lanjutan yang digelar kemarin sore (24/10) bersama seluruh stakeholders di Denpasar, terangnya.
Sementara saat dihubungi terpisah, Ketua PHRI BPC Kab. Tabanan I Gusti Bagus Damara mengaku, pihaknya tadi malam sudah dihubungi oleh pengurus PHRI BPD Bali, kami sudah meneruskan himbauan tersebut ke seluruh anggota dan segera mempersiapkan langkah-langkah lanjutan, ujarnya.
“Itu langkah-langkah antisipasi, umumnya wisatawan bukan erupsi yang ditakuti tetapi meraka khawatir terjebak dan tidak bisa keluar Bali seandainya erupsi benar-benar terjadi, dan Bali masih aman dikunjungi wisatawan karena hanya 2 % saja wilayah yang masuk dalam zone merah”, pungkas Damara.
Masih terkait dengan kemudahan bagi wisatawan Informasi yang berhasil kami himpun, selain kemudahan yang diberikan oleh anggota PHRI Bali, komponen pariwisata lainnya juga melakukan langkah-langkah yang sama. Seperti fasilitas transportasi untuk evakuasi wisatawan, jalan darat masih aman, akan ada ratusan bus yang sudah siap dikerahkan mengantar wisatawan menuju bandara terdekat seperti Bandara Belimbing Sari Banyuwangi atau Bandara International Juanda Surabaya (*/mp).