BANGLI,MEDIAPELANGI.com–Badan pengelola Desa Wisata Penglipuran sangat berharap pemerintah daerah bisa memberikan bantuan gedung sekretariat yang lebih representatif, sebab gedung yang ditempati selama ini merupakan bangunan bekas mes kepala sekolah yang kondisinya jauh dari kata refresentatif.
Menurut Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran I Nengah Moneng, Senin (8/1) kemarin mengungkapkan, gedung yang ditempati sekarang ini merupakan bangunan mes kepala sekolah yang dipinjamnya untuk tempat sekretariat para petugas pengelola objek desa Wisata Penglipuran. Kata dia, gedung tersebut dinilai kurang refresentatif untuk petugas pengelola. Mengingat ruangan yang kecil, tempat untuk menyimpan dokumen-dokumen penting tidak ada. “Kita sudah lama meminjam gedung itu untuk dipakai petugas pengelola obejk wisata Penglipuram. kalau di lihat memang gedungnya masih bagus. Tapi kurang refresentatif,” ungkapnya.
Dikatakan Moneng, bantuan itu sangat dibutuhkan untuk mendukung administrasi terkait objek wisata Penglipuran. Sebab, kantor sekretariat sangat urgen untuk petugas pengelola di dalam menjalankan tugas setiap hari. Gedung itu dinilai kurang refresentatif, lantaran ruangan bangunan kurang besar, termasak sarana prasaran juga belum bisa lengkap lantaran ruagannya sempit. Atas kondisi itu, selama ini pihaknya tidak berani menaruh arsip-arsip penting di sana, karena takut dukumen penting akan hilang. Terlebih lagi tempat untuk menaruh dokumen juga tidak ada
“Selama ini sebagian arsip penting saya bawa ke rumah. Termasuk piala, piagam penghargaan dan yang lainnya juga saya taruh di rumah mengingat disana (sekretariat-red) tidak ada tempat untuk menaruh itu. Karena takut jika taruh disana nantinya hilang. Selain itu saya juga sering kalau mengerjakan pekerjaaan dikerjakan di rumah. Kadang-kadang saya kerjakan di tempat dimana ada internetnya.
Melihat gedung kurang refresentatif, pihaknya berharap pemerintah bisa memberikan bantuan gedung sekretariat yang lebih refresentatif. Terlabih lagi objek wisata desa Penglipuran tahun ini mampu memenuhi target retribusi dari sektor pariwisata objek wisata lainnya bahkan mampu melebihi terget, maka diharapkan pemerintah daerah bisa memperhatikan kebutuhan ini.
“Kita harap bantuan ini bisa cepat diberikan. Gedung sekretariat memang sangat kita butuhkan. Bahkan gedung sekretariat sangat mendesak. Kalau membanguan sendiri kita belum mampu, karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar,” ungkapnya.
Lebih lanjut Moneng mengatakan, untuk design bangunan sekretariat, sudah dibuat bersama petugas pengelola lainnya. Saat ini gambaran design bangunan itu sudah diserahkan kepada bendesa adat untuk nantinya bisa diajukan ke pemerintah daerah agar mendapatkan bantuan itu. Termasuk lokasi rencana untuk perencanaan lokasi bangunan gedung sekretarian itu juga sudah disiapkan jika bantuan itu diberikan. Hanya saja itu baru sebatas persiapan. Karena untuk memastikan apakah akan diijinkan di bangun disana atau tidak akan lebih dulu dilaksanakan paruman adat, ujarnya. (*/nt)