TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dandim 1619/ Tabanan Letkol Inf Hasan Abdullah, M.Si (Han) MPM. menggelar coffee morning bersama insan Pers media elektronik, cetak maupun media online yang bekerja di wilayah Tabanan.Jumat (20/4/2018).
Coffe Morning bersama, digelar bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi antara jajaran Kodim 1619/ Tabanan dengan wartawan yang selama ini berjalan baik, disamping perkenalan dengan Dandim yang saat ini dipimpin oleh Dandim baru, dan sekaligus juga untuk menjalin keakraban dan sinergitas dengan insan media.
Dandim 1619/ Tabanan menyampaikan bahwa sebagian tugas TNI AD, saat ini bersinggungan dengan bidang-bidang di luar militer. Hal ini terkait dengan perspektif ancaman nasional saat ini yang kompleks dan dinamis, sehingga membutuhkan ketahanan nasional yang menyeluruh dalam wadah Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta).
Dalam konteks kompetisi antar bangsa antar negara yang sengit ini, setiap bangsa setiap negara akan menggunakan segala cara untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Trend saat ini menunjukkan bahwa suatu negara baru akan berani menyerang negara lain secara militer, setelah yakin bahwa unsur kekuatan aspek non militernya seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan stabilitas keamanannya lemah. Hal ini bisa dilihat dalam invasi Amerika ke Panama, Iraq, dan Afghanistan, atau peran Rusia dalam krisis Krimea di Ukraina. Dengan adanya trend ancaman tersebut, TNI AD melalui pembinaan teritorial (Binter) berupaya mendukung dan menyempurnakan pembangunan nasional di berbagai bidang di luar militer, yang mana unsur-unsur komponen bangsa di luar militer menjadi leading sector-nya, dengan perspektif Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta).
Lebih lanjut disebutkan, wartawan merupakan mata dan telinga bagi TNI karena TNI juga membutuhkan informasi dari wartawan. “Ini lah bentuk yang nyata kami lakukan agar Wartawan dan TNI bisa menjalain komunikasi yang sinergis yang baik.
Pada kesempatan itu, Dandim berharap antara TNI dan wartawan saling bekerja sama dalam membangun Tabanan, serta lebih mengedepankan nilai-nilai dan kode etik jurnalistik.
“Misi dan Visi kita disini adalah sama-sama membangun Tabanan, agar potensi-potensi yang ada di wilayah ini bisa dimanfaatkan dan terus dikembangkan sesuai dengan keinginan masyarakat banyak,” terangnya.
Dari latar belakang jurnalistik di Indonesia tersebut, dapat dikatakan bahwa jati diri wartawan itu sebenarnya identik dengan jati diri prajurit. Jika kita mengenal prajurit rakyat, prajurit pejuang, prajurit nasional dan prajurit profesional sebagai jati diri prajurit, tentunya tidak salah bila wartawan juga memiliki jati diri sebagai wartawan rakyat, yang berasal dari rakyat dan mengabdi untuk rakyat, wartawan pejuang, yang berjuang pantang menyerah dengan semangat pengabdian pada bangsa dan negara dilandasi idealisme jurnalistik. Wartawan nasional, yang memiliki nasionalisme, anti SARA dan berdiri di atas semua golongan, serta wartawan profesional yang berpengetahuan luas dan memiliki keterampilan yang baik dalam penulisan jurnalistik.
Dengan jati diri yang identik tersebut, tentunya TNI dapat bersinergi dengan para insan jurnalistik dalam perjuangan mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Sinergi tersebut perlu dibangun melalui komunikasi yang baik antara TNI AD dalam hal ini Kodim 1619/ Tabanan dengan persatuan wartawan yang ada di Tabanan.
Dihadapkan dengan isu saat ini, Dandim 1619/Tabanan menekankan perlunya perhatian pada fenomena maraknya simbol-simbol yang tidak etis terkait pornografi pada ruang publik seperti iklan atau tanda nama dagang dan lagu-lagu.
Disini media dapat mengambil peran untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif hal-hal tersebut terhadap perkembangan kejiwaan generasi muda.
Dandim 1619/Tabanan juga menyoroti masalah kasus bunuh diri di wilayah Bali. Kemarin (19/4) telah terjadi kasus bunuh diri di Bangli. Khususnya di Tabanan, sepanjang tahun 2017 tercatat 14 kasus bunuh diri dan pada Triwulan I 2018 tercatat empat kasus bunuh diri.
Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah yang signifikan dari semua pihak untuk menghentikan fenomena ini. Kasus bunuh diri yang berterusan seperti ini merupakan ancaman dan kerawanan nyata bagi kelangsungan hidup bangsa, karena terkait dengan mental dan semangat juang bangsa yang menjadi center of gravity dari kekuatan bangsa Indonesia,”ucapnya.
TNI dan insan jurnalistik dapat bersinergi dalam upaya ini. Kita perlu mendorong kepedulian masyarakat terhadap warga yang kurang mampu secara ekonomi atau mengalami permasalahan-permasalahan lain sehingga tidak mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri.
Menghadapi Pilgub ini, Dandim 1619/Tabanan mendorong seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam menciptakan suasana kondusif dan aman. Netralitas TNI merupakan nilai yang tidak bisa ditawar.
Dandim 1619/Tabanan selanjutnya berharap agar sinergi dan harmoni antara insan media dengan TNI khususnya Kodim 1619/ Tabanan dapat terjalin dengan baik dan tidak terputus.
Kedepan, diharapkanan, perhatian yang positif ini tetap di pertahankan sehingga Wartawan dan TNI tetap kompak terkait dalam pemberitaan yang mengedepankan kepentingan Bangsa dan Negara. (ka)