JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Meningkatnya kebutuhan , keadaan termasuk kepentingan yang semakin pesat demi kemajuan daerah saat ini, dipandang sangat perlu untuk menentukan arah dan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan, Rabu(13/2/2019) dilangsungkan Musyawarah Rencana Pembangunan(Musrenbang) kecamatan Melaya yang dipusatkan di GOR kecamatan Melaya, Jembrana.
Musrenbang yang dibuka langsung oleh Bupati I Putu Artha, wilayah kecamatan Melaya yang memiliki jumlah penduduk tahun 2018 sebanyak 57.744 jiwa itu mematok pagu anggaran sebesar Rp. 71.750.558.000. Anggaran yang diusulkan itu meliputi anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp 2. 025.000.000 untuk 5 usulan , APBD Propinsi sebesar Rp 9.472.500.000 untuk 12 usulan serta APBD Kabupaten sebanyak 207 usulan dengan anggaran sebesar Rp. 60.253.058.000.
Camat Melaya, I Wayan Andy Anjasmara mengaku, kalau usulan yang dirancang dalam Musrenbang itu akibat dari perkembangan jaman, keadaan, pergaulan, kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang semakin maju, “ konsekwensinya dalam Musrenbang kali ini khususnya di kecamatan Melaya untuk menentukan arah pembangunan yang berkelanjutan sehingga seluruh desa dan kelurahan yang dihuni sebanyak 57.744 jiwa penduduk ini tertata indah, rapi, bersih dan rapi sesuai dengan konsep Tri Hita Karana yang didukung oleh budaya masyarakat yang ramah, sabar dan rukun dengan dilandasi semangat gotong royong, “ujarnya.
Sementara Bupati, I Putu Artha yang didampingi ketua DPRD, I Ketut Sugiasa para pimpinan OPD Pemkab. Jembrana minta agar dalam Murenbang ini hendaknya dapat dijadikan ruang komunikasi antar stakeholder pembangunan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan usulan rencana pembangunan di desa/Kelurahan yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah melalui perencanaan berbasis money Follw program dan pendekatan dilaksanakan secara tematik, holistik, terintegrasi dan spasial serta adanya keselarasan.”Dalam mewujudkan keselarasan pembangunan yang ditekankan pada 3(tiga) fokus pembangunan dengan penggunaan dana desa di prioritaskan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, “harapnya.
Khusus untuk pembangunan sarana fisik infrastruktur dan sarana prasarana desa, kata Bupati Artha, agar diutamakan bisa dilakukan secara swaklola. “ Ini agar mendapat atensi dari para Perbekel/Lurah dalam setiap program yang menyangkut sarana infrastruktur di desa/keluarahan agar menggunakan bahan baku lokal dan tenaga kerja setempat. Ini dimaksudkan agar masyarakat dapat menikmati manfaat dari program yang dilaksanakan itu, “pungkasnya. (rlshms)