
TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) ditengah pandemi covid-19 ternyata tak semua warga terdampak mendapatkan dan masih ada juga data masyarakat yang tercecer.
Melihat kondisi tersebut membuat salah satu Tokoh Tabanan, AA Ngurah Panji Astika bersama Garda Puri Sejebag Tabanan (GPST) menggandeng komunitas ekspatriat di Bali dibawah kordinasi Peter Byrne bekerjasama dengan Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Nyoman Widiadnyana. Merasa terketuk guna melakukan aksi sosial, dengan salah satunya menyalurkan bantuan berupa paket sembako bagi warga terdampak Covid-19 di Kelompok warga yang menerima bantuan tersebut selama ini memang tidak tersentuh bantuan pemerintah sama sekali.
Aksi kesetiakawanan sosial yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat bertempat di Puri Anyar, Desa Adat Bale Agung, Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Minggu (14/6/2020).
Inisiator acara AA Ngurah Panji Astika yang didampingi Ketua Umum GPST AA Ngurah Gede Puja Utama disaksikan oleh Ida Panglingsir Puri Anyar Kerambitan AA Ngurah Oka Silagunadha dalam kesempatan tersebut menyampaikan, gerakan kemanusiaan ini telah ia gelar sejak beberapa tahun lalu di beberapa lokasi di Tabanan salah satunya melalui Meja Kebaikan dan Kejujuran yang kini telah memasuki hari ke-50.
“Untuk kegiatan kali ini kami dari GPST mengajak saudara-saudara kita warga asing yang peduli Bali untuk menggalang donasi dan memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga terdampak Covid-19 yang ternyata menurut temuan di lapangan masih banyak yang tidak menerimanya. Disinilah kami peduli dan berusaha sedikit membantu mengurangi beban hidup mereka terutama dari sisi pangan,” papar Panji Astika dari Puri Anom Tabanan yang lebih akrab disapa Turah Panji.
Selanjutnya Kordinator ekspatriat dari negara Irlandia, Peter Byrne pada kesempatan tersebut menyatakan, donasi sembako ini diberikan guna membantu warga lokal dan masyarakat terdampak secara ekonomi akibat pandemi.
“Kami merasa terpanggil dan ikut peduli atas keadaan mereka terutama para lansia, janda, duda dan yatim piatu. Semoga bantuan dari kami warga negara asing dari berbagai negara yang mencintai Bali ini, bermanfaat buat saudara-saudara kita yang membutuhkan di sekitar desa ini,” katanya
Dalam kesempatan yang sama, Perbekel Desa Kukuh, I Nyoman Widiadnyana menyampaikan, menyambut positif dan mengucapkan terimakasih atas kontribusi dan donasi dari AA Ngurah Panji Astika, Semeton GPST, Mr. Peter dan kawan-kawan serta pihak Puri Anyar yang telah melaksanakan aktivitas sosial tepat saat dibutuhkan oleh warganya yang terdapat 200 KK Miskin.
“Masyarakat kami yang hadir menerima bantuan ini memang sebelumnya tidak terdaftar salam kategori penerima BLT, BST, PKH maupun BNPT dan selama ini mereka luput dari bantuan sosial. Jumlahnya 47 orang terdiri dari lansia, duda dan janda tua, sakit menahun dan sudah kami pastikan tidak ada yang mendapatkan bantuan ganda atau double cover. Dengan adanya donasi sembako ini paling tidak, telah membantu warga kami dalam memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari,” ungkapnya.
Terkait dengan pertanyaan bagaimana menghadapi New Normal Life atau Era Normal Baru Widianyana menyampaikan, masih banyak kalangan masyarakat di bawah yang belum mengerti dan salah paham maksud dari istilah tersebut.
“Mereka pikir New Normal artinya sudah bisa bebas bepergian semaunya dan beraktivitas normal seperti dulu tanpa perlu lagi menggunakan masker. Nah untuk itu kami tetap memberikan penjelasan dan sosialisasi arti dan makna New Normal dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Misalnya jika keluar rumah wajib menggunakan masker, rajin cuci tangan dan jaga jarak,” pungkasnya.(*mp)