fbpx

Bupati Tabanan Apresiasi Kebersamaan Masyarakat Desa Wongaya Gede

Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya disambut warga saat menghadiri Upacara Atiwa-Tiwa/Ngaben Bersama di Banjar Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Sabtu (1/2)

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, memberikan apresiasi tinggi atas semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat Desa Wongaya Gede dalam melaksanakan Upacara Atiwa-Tiwa/Ngaben Bersama yang digelar di Banjar Wongaya Kaja, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel. Upacara yang berlangsung pada Sabtu ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk kehadiran Bupati Tabanan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Bupati Sanjaya hadir bersama I Made Urip dan Usmantari, anggota DPR Provinsi Bali, serta jajaran pejabat dari Setda Tabanan, di antaranya Sekda, Kepala OPD, dan Camat Penebel. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah terhadap pelaksanaan upacara adat yang menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Bali.

Kegiatan yang berlangsung pada hari ini meliputi ngulapin dan ngeringkes, tahap awal persiapan menuju puncak acara pada 4 Februari mendatang, yang akan dipuput oleh Baluan Desa, Jero Mangku Made Donder. Proses ngaben bersama ini melibatkan berbagai jenis kegiatan yang memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat setempat berkontribusi dengan biaya yang terjangkau. Di antaranya, terdapat dua sawa watangan, 18 sawa ngewangun, masing-masing dikenakan biaya 5 juta rupiah per sawa, serta 9 orang ngelangkur dengan biaya 500 ribu rupiah per orang. Selain itu, satu orang ngelungah dikenakan biaya 1,5 juta rupiah. Meskipun biaya tersebut tergolong besar, masyarakat tetap dapat melaksanakan upacara dengan biaya yang bisa dijangkau bersama.

Dalam sambutannya, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa bangga atas kebersamaan masyarakat desa dalam membangun karya yadnya ini. Ia menegaskan bahwa dalam membangun yadnya, esensi dari tri upa saksi harus dijaga agar karya dapat berlangsung dengan sempurna. Konsep tri upa saksi mencakup aspek spiritual, sosial, dan budaya dalam setiap kegiatan keagamaan.

Bupati Sanjaya juga menekankan bahwa kebersamaan dalam masyarakat adalah dasar dari kekuatan budaya Bali. “Membangun yadnya bukan sekadar soal biaya, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama menjaga dan memperkuat tradisi. Tanpa kekompakan, segala upaya akan terasa berat. Saya percaya, jika kita semua bersatu, baik pemerintah maupun masyarakat, hasilnya akan maksimal. Ini adalah bentuk nyata sinergi yang harus terus dijaga,” ujarnya.

Visi dan misi Pemerintah Kabupaten Tabanan yang berfokus pada pelestarian adat, seni, dan budaya Bali juga mendapat perhatian dalam upacara tersebut. Bupati Sanjaya menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten akan selalu mendukung pelaksanaan karya-karya masyarakat, khususnya dalam kegiatan yadnya yang merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Bali.

Di akhir acara, ketua panitia, I Wayan Jana Putra, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran pemerintah daerah. Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas lancarnya proses upacara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam suasana yang penuh kekeluargaan. “Dengan semangat kebersamaan ini, diharapkan upacara Atiwa-Tiwa di Desa Wongaya Gede dapat berjalan dengan lancar dan memberikan berkah bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.[*rls]

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.