BerandaTabananBupati Sanjaya Gerakkan 133 Desa: Perumda Sanjayaning Singasana dan BUMDes Jadi Motor...

Bupati Sanjaya Gerakkan 133 Desa: Perumda Sanjayaning Singasana dan BUMDes Jadi Motor Hilirisasi Pertanian Tabanan

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Tabanan terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun kedaulatan pangan dan memperkuat ekonomi berbasis desa. Melalui langkah strategis yang digagas Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, sebanyak 133 desa di seluruh wilayah Tabanan digerakkan untuk bersinergi dengan Perumda Sanjayaning Singasana dan BUMDes dalam memperkuat hilirisasi hasil pertanian serta mengoptimalkan potensi unggulan lokal.

Kesepakatan besar ini resmi dicanangkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bupati Sanjaya dengan para Perbekel se-Kabupaten Tabanan dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Rabu (29/10). Acara juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sarana dan prasarana pertanian oleh Bank Indonesia kepada lima subak binaan, serta kerja sama strategis antara Perumda Sanjayaning Singasana dan Bank BPD Bali.

Dalam arahannya, Bupati Sanjaya menegaskan bahwa kedaulatan pangan tidak bisa hanya digerakkan oleh petani, melainkan harus menjadi gerakan kolektif antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat desa.

“Tabanan memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan Bali, namun masih banyak petani yang belum menikmati hasil kerja kerasnya karena rantai distribusi yang panjang dan sistem ekonomi yang tidak berpihak,” ujar Sanjaya.

Karena itu, lanjut Sanjaya, Pemkab Tabanan hadir melalui Perumda Sanjayaning Singasana dan BUMDes untuk menjadi motor penggerak hilirisasi hasil pertanian. Dengan langkah ini, setiap desa diarahkan untuk memiliki pasar yang pasti bagi produk unggulannya.

“Sekarang MoU dulu, nanti lanjut dengan PKS (Perjanjian Kerja Sama). Misalnya di Jatiluwih tentang beras, di Pupuan tentang kopi, di Baturiti tentang sayur dan tomat. Jadi setiap desa punya arah yang jelas dan hasil panennya tidak lagi tergantung tengkulak,” tegasnya.

Langkah kolaboratif ini menjadi fondasi ekonomi rakyat baru di bawah konsep ‘Ekonomi Terpimpin’, di mana pemerintah hadir langsung dalam rantai produksi hingga pemasaran. Sanjaya menegaskan bahwa arah pembangunan Tabanan harus berpihak pada petani, UMKM, dan BUMDes sebagai penggerak utama ekonomi lokal.

“Kita tidak boleh terjebak dalam sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan pemodal besar. Pemerintah harus hadir di hilirisasi, memastikan petani tidak dirugikan,” ucapnya dengan tegas.

Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Butet Linda Helena Panjaitan, memberikan apresiasi tinggi atas langkah Pemkab Tabanan. Ia menyebut strategi yang dijalankan Bupati Sanjaya merupakan model ideal pengendalian inflasi berbasis produksi.

“Capaian inflasi Tabanan yang terkendali menjadi bukti nyata bahwa kerja sama lintas sektor berjalan efektif. Program seperti Jamu Pangan, sinergi dengan BUMDes, serta dukungan Perumda merupakan contoh konkret bagaimana daerah bisa menjaga stabilitas harga dari hulu ke hilir,” ujarnya.

Melalui kerja sama ini, Perumda Sanjayaning Singasana akan berperan sebagai jembatan ekonomi desa, membantu pemasaran hasil pertanian hingga tingkat nasional, membuka akses pembiayaan bagi BUMDes, serta memperkuat sistem keuangan desa melalui kemitraan dengan Bank BPD Bali. Kolaborasi ini diharapkan membentuk rantai pasok pangan yang efisien, transparan, dan berkeadilan.

Baca Juga:  Pemilos Serentak 2025, Tabanan Jadi Pelopor Demokrasi Pelajar di Bali

Sementara itu, Direktur Perumda Sanjayaning Singasana Tabanan, Kompiang Gede Pasek Wedha, menambahkan bahwa potensi pasar hasil pertanian Tabanan—terutama beras—masih sangat terbuka luas di tingkat nasional.

“Saat ini produk pertanian Tabanan banyak terserap ke wilayah Indonesia Timur, seperti Maluku, Sulawesi Tenggara, hingga Papua. Namun margin harganya belum terlalu jauh berbeda dengan di Bali, sehingga kami sedang mengkaji pola pengiriman dan perencanaan anggarannya agar distribusi lebih efisien dan tetap menguntungkan bagi petani,” jelas Kompiang.

Lebih lanjut, Kompiang menegaskan, Perumda Sanjayaning Singasana bersama Pemkab dan BUMDes akan terus memperkuat rantai nilai pertanian melalui pengolahan pascapanen, promosi produk unggulan, serta perluasan jaringan distribusi. Upaya ini diharapkan mampu menghadirkan daya saing baru bagi produk pertanian lokal, sekaligus membuka peluang ekonomi lebih luas bagi masyarakat desa di Tabanan.

Bupati Sanjaya menutup dengan pesan optimistis bahwa langkah ini adalah pondasi menuju kemandirian ekonomi desa dan kedaulatan pangan Tabanan yang sejati.

“Kalau desa kuat, maka Tabanan tangguh. Kalau petani sejahtera, maka kedaulatan pangan bukan lagi cita-cita, tapi kenyataan,” tandasnya.[ka]

 

BERITA LAINNYA

ARSIP BERITA

Silahkan pilih bulan untuk melihat Arsip Berita.

BERITA POPULER

error: Konten ini terlindungi.