TABANAN, MEDIAPELANGI.com –Komitmen mempertahankan Tabanan sebagai daerah Lumbung Pangannya Bali serta mensejahterakan Petani, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, upayakan agar Petani Tabanan ‘Sugih’ (Kaya) sesuai dengan visi menggerakan ekonomi kerakyatan.
Hal itu diungkapkan Orang nomer satu di Tabanan tersebut dalam acara Penanaman Padi Demfarm Penggunaan Pupuk ‘Green Fertilizer’, Rabu (28/8/2019) pagi di Subak Gunggungan, Desa Sesandan, Tabanan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Tabanan melalui inisiasi Bupati Eka, mengkolaborasikan sektor pertanian dengan teknologi, melakukan uji coba Penanaman Padi Demfarm Penggunaan Pupuk ‘Green Fertilizer’ di Subak Gunggungan, Desa Sesandan, Tabanan. Yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi padi bagi petani, sehingga memberikan keuntungan bagi petani di Tabanan.
Selain Petani, Orang nomer satu di Tabanan tersebut juga telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas Peternak dan Nelayan di Tabanan. Salah satunya, telah menyerahkan 100 ekor bibit kambing unggulan, yakni kambing boerka kepada kelompok tani ternak yang ada di Desa Sanda, yang bertujuan untuk menjadikan Tabanan sebagai pemasok kambing terbesar di Bali, bahkan di Indonesia.
“Kita pun kemarin sudah menyerahkan 100 ekor kambing di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Sanda, karena Tabanan dari 30 TTP yang ada, salah satunya adalah di Tabanan. Kita sudah memilikinya di Tabanan. Oleh karena itu kita harus melek teknologi , pertanian itu tidak boleh hilang. Pertanian itu tetap harus ada, tapi teknologinya itu harus di imbangi. Karena tanpa teknologi kita akan ketinggalan,” ucap Bupati Eka saat membuka kegiatan.
Melalaui proses yang cukup panjang, maka ditetapkan lahan pertanian/sawah seluas 5 Hektar di Subak Gunggungan, Sesandan menjadi lahan uji coba Penanaman Padi Demfarm Penggunaan Pupuk ‘Green Fertilizer’ tersebut. Para petani di seputaran subak Gunggungan menyambut gembira inisiasi dari orang nomer satu di Tabanan tersebut.
Oleh karena itu, Bupati asal Tegeh Angseri tersebut berharap dengan adanya Green Fertilizer ini, bisa menigkatkan produksi panen petani. Yang awalnya mungkin1 hektar bisa menghasilkan 4 ton, 6 ton padi, dengan adanya sistem ini bisa menghasilkan 10 sampai 12 ton dan hasil berasnya adalah beras premium bukan beras biasa, jadi memiliki nilai ekonomi yang tinggi. “Harapan kita, dengan adanya Green Fertilizer ini, produksi padi petani meningkat, sehingga petani menjadi ‘Sugih’ (Kaya),” tutur Bupati Eka.
Bupati Eka menambahkan, kalau ini nantinya sukses, hasilnya memuaskan, dan bagus. Dirinya menghimbau kepada seluruh pihak terkait di Pemkab Tabanan, mulai sekarang harus memikirkan subsidi dari pupuk tersebut. “Artinya petani jangan dibebankan full (untuk pembelian pupuk), harus diberi subsidi. Tapi sebelum ini sukes, semua harus kerja keras. Dalam artian outpunya harus jangka panjang dan berkelanjutan,” tambah mantan anggota DPRD Tabanan tersebut.
Senada dengan Bupati Eka, Kombes Pol. Yuliar Kus Nugroho, selaku perwakilan dari Polda Bali yang juga hadir saat itu mengatakan dalam rangka meningkatkan swasembada pangan sesuai dengan intruksi Presiden, untuk meningkatkan kesejahteraan petani, pihaknya mempunyai misi yang sama dengan Pemkab Tabanan, yakni peduli masyarakat petani.
“Pada kesempatan ini kita datang semua. Semua sibuk meluangkan waktunya. termasuk semua ini (semua hadirin yang hadir saat itu) demi untuk petani. Kenapa kita kesini, terlebih dahulu Saya berterimakasih kepada Tuhan, Ibu dan pada petani, karena hari ini masih hidup karena adanya Petani. Kalau petani cuti sebulan, mungkin kita akan makan kelapa,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pada momen ini, Dirinya meminta kepada petani agar memanfaatkan dengan baik dan melaksanakan ilmu yang telah diberikan, guna meningkatkan kesejahteraan keluarga masing-masing.
Seperti mengulang penegasan Bupati Eka, Kombes Yuliar bertanya kepada Petani yang hadir saat itu. “Sekarang saya tanya kepada bapak-bapak, mau dipaksa sugih nggak? kalau gak mau saya pulang ni, buat apa saya disini kalau petani tidak mau sugih,” lanjutnya, dan disambut dengan teriakan para petani yang mengiyakan pertanyaan beliau.
Nampak juga pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Ketahan Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali, Kapolres Tabanan, Dandim 1619 Tabanan, Ketua DPRD Tabanan Sementara, Sekda Kabupaten Tabanan, OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, beserta seluruh jajaran TNI dan Polri yang hadir saat itu.(rls)