DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra berharap Pegawai Negeri Sipil (PNS) pendatang baru dapat menjadi trendsetter di lingkungan kerja masing-masing.
Ia tak menginginkan, PNS baru yang rekrutmennya melalui proses seleksi sangat ketat, hanya menjadi penerus gaya kerja lama yang sudah tak relevan dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat. Penegasan itu disampaikannya saat menutup Latihan Dasar (Latsar) CPNS Tahun 2021 yang berlangsung secara hybrid (perpaduan offline dan online), Rabu (8/12/2021).
Sekda Dewa Indra menghadiri penutupan Latsar secara offline di Ruang Pertemuan Melati, Kampus Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali yang diikuti peserta dalam jumlah terbatas. Sedangkan, sebagian peserta mengikuti acara penutupan dari kedudukan masing-masing secara online.
Lebih jauh Sekda Dewa Indra menyampaikan, angkatan PNS kali ini lahir dari embrio berkualitas karena telah melalui proses seleksi yang sangat ketat menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT).
Karena itu, ia meyakini PNS baru angkatan ini mempunyai kualitas dan kompetensi yang tak diragukan lagi. Namun, ia mengingatkan bahwa mereka akan memasuki lingkungan kerja, di mana di dalamnya kemungkinan masih ada kelompok generasi tua yang bertahan dengan pola-pola kerja lama. “Saya yakin, PNS angkatan ini adalah kelompok generasi yang paham betul apa yang dibutuhkan birokrasi saat ini.
Tapi ketika kalian masuk lingkungan kerja, kalian akan menghadapi kenyataan bahwa ekosistem lama masih ditemukan di tempat kerja masing-masing,” imbuhnya. Menyikapi hal ini, ia berharap para PNS pendatang baru tak memposisikan diri sebagai penerus pola kerja lama yang sudah tidak sesuai dengan kekinian.
Dengan bekal kompetensi dan idealisme yang kuat, PNS angkatan ini diharapkan bisa menjadi trendsetter, pembentuk nilai-nilai baru di lingkungan kerja masing-masing. “Tinggalkan pola-pola generasi lama yang sudah tidak relevan seperti sikap feodal, suka menunda pekerjaan dan kebiasaan lain yang sudah tidak sesuai dan membuat kita tertinggal,” urainya.
Pada bagian lain, birokrat kelahiran Buleleng ini juga mengingatkan makin beratnya tantangan yang dihadapi jajaran birokrasi. Menurutnya, saat ini tingkat ketaatan masyarakat pada pemerintah sudah sangat berbeda dari zaman dahulu. “Kalau dulu, masyarakat masih sangat patuh dan taat dengan pemerintah. Saat itu mereka segan dengan pejabat, kalau merasa tak sependapat dengan aturan yang dibuat, paling mereka hanya ngomel dengan orang terdekat,” ucapnya.
Namun belakangan telah terjadi perubahan yang begitu radikal, dimana masyarakat tak segan memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan protes sehingga sebuah kasus yang melibatkan aparat dengan mudah bisa menjadi viral. “Masyarakat sekarang tak takut dengan pejabat, karena makin sadar akan hak dan kewajiban yang dimiliki,” imbuhnya. Menjawab dinamika tersebut, PNS pendatang baru diingatkan untuk menjauhkan sikap arogansi, ingin dilayani dan dihormati serta merasa diri hebat.
Ke depan, PNS harus bisa menunjukkan sikap profesionalisme dan menjadi pelayan masyarakat. “Ingat, kalian itu ibarat ikan yang hidup di aquarium, apa yang dilakukan akan dapat dilihat dengan jelas,” tambahnya. Mengakhiri arahannya, Sekda Dewa Indra menyampaikan selamat kepada CPNS yang telah berhasil melewati proses latsar untuk selanjutnya berproses menjadi PNS seratus persen.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Bali I Gede Darmawa melaporkan, Latsar CPNS 2021 diikuti 1.694 peserta yang dibagi dalam 45 angkatan. Dari jumlah tersebut, 1.693 dinyatakan lulus dan satu orang dinyatakan gugur karena meninggal dunia. Dari jumlah peserta yang dinyatakan lulus, sebanyak 710 orang meraih predikat sangat memuaskan dan 983 mendapat predikat memuaskan. Penutupan Latsar CPNS Tahun 2021 ditandai dengan pelepasan tanpa peserta secara simbolis oleh Sekda Dewa Indra yang diikuti oleh seluruh peserta.[*]