TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pengurus Persatuan Guru Republik Indonsia (PGRI) Kabupaten Tabanan menyampaikan sejumlah persoalan dunia pendidikan kepada Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana, Rabu (22/6/2022).
Kedatangan pengurus PGRI Tabanan yang dipimpin langsung ketuanya Dewa Sarjana diterima Ketua Komisi IV I Gusti Komang Wastana yang didampingi sekretaris komisi Ni Made Rahayuni dan anggota Ida Ayu Candrawati menerima pengurus PGRI tersebut di ruang rapat Gedung DPRD.
Pada pertemuan itu Pengurus PGRI menyampaikan berbagai permasalahan merdeka belajar. Namun yang menjadi kendala keberadaan guru yang masih terbiasa dengan kurikulum 13.
Pada kesempatan tersebut Dewa Sarjana menyampaikan beberapa hal diantaranya soal sekolah daring yang dilakukan selama pandemi Covid-19.
Selain itu soal persiapan pemberlakukan kurikulum belajar merdeka, sebagai ganti kurikulum 13 yang selama ini berlaku. Juga diungkapkan ada 4.100 guru di Tabanan namun yang masuk organisasi baru sekitar 2.500 orang dan yang dikelola sebanyak 1.800 orang yang rutin membayar iuran Rp 6.000 per bulan.
Juga disampaikan soal keberadaan gedung PGRI yang sudah tidak representatif lagi karena mengalami kerusakan.
“Kami akan menggelar workshop tentang kurikulum merdeka 25-29 Juni mendatang di SMAN 2 Tabanan,” ungkap Dewa Sarjana.
Sementara Sekretaris II PGRI Tabanan IGP Anom Prabawa mengharapkan IKM penguatan plafom merdeka mengajar dan belajar sehingga perlu disosialisasikan kemasing-masing sekolah. Merdeka belajar siswa dan merdeka mengajar guru. Poin yang paling banyak adalah penguatan profil pelajar pancasila dengan gaya mandiri berubah, mandiri berbagi, mandiri belajar.
Sementara itu Ketua komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana melihat semangat baru PGRI untuk meningkatkan kompetensi profesi guru di Tabanan. Dikatakan, lembaga ini sangat penting bagi masyarakat di Tabanan. Munculnya kurikulum baru ini merupakan wacana bapak presiden dengan berbagai kajian dan riset dalam mengantisipasi 2 tahun terakhir pandemi covid 19 ini.
“Kami mendukung kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan PGRI dalam menumbuhkan masa depan bangsa yakni cita-cita bangsa kita,” tegas politisi yang akrab disapa Mang Alang ini.
Terkait gedung yang bocor menghambat proses pengembangan profesi guru ini. Sistem pendidikan menyambut kurikulum merdeka ini berbasis elektronik dengan semangat baru menuju Tabanan era baru.
“Sebagai fungsi pengawasan kami di komisi IV mendorong pelaksanaan ini, karena anggaran pusat 20 % diberikan untuk pendidikan dan kesehatan. Kurikulum merdeka adalah kebebasan siswa dalam mengecam pendidikan dengan peningkatan profesi guru oleh PGRI juga dilaksanakan,” ucapnya.
“Menyambut pendidikan di era baru ini, kami harapkan adanya kajian yang jelas di masing-masing sekolah sehingga bisa kita kejar ke pusat dalam merencanakan dan mengusulkan anggaran untuk mengakomodir program tersebut,” tandasnya.
Dewan sangat mengapresiasi upaya PGRI dalam upaya perbaikan dunia pendidikan di daerah ini. Ia berharap agar PGRI bisa selalu menyampaikan informasi terkait dunia pendidikan di daerah ini, terutama terkait masalah pendidikan.
Persoalan pendidikan menurutnya salah satu hal yang perlu perhatian khusus karena terkait nasib anak bangsa.
“Dunia pendidikan menjadi tanggung jawab kita bersama. DPRD akan mendukung itu,” jelasnya.
Anggota komisi, Ida Ayu Ketut Candrawati juga sangat memberikan apresiasi dan mendukung dalam peningkatan profesi guru dan implementasi kurikulum merdeka tahun 2022.[mp]