fbpx

Wujudkan Infrastruktur Desa, Bupati Tabanan Resmikan Betonisasi Jalan di Pujungan

Bupati Tabanan Resmikan Betonisasi Jalan di Pujungan

TABANAN, MEDIAPELANGII.com – Wujud implementasi dari komitmen Pemerintah dalam membangun Tabanan, terutama perbaikan infrastruktur demi lancarnya perekonomian rakyat, Bupati Tabanan,  Komang Gede Sanjaya, dalam masa 2 tahun kepemimpinannya, terus berupaya untuk menyediakan fasilitas yang terbaik salah satunya yakni infrastruktur jalan. Senin (23/1), pihaknya beserta jajaran menghadiri pemelaspasan sekaligus meresmikan Jalan Bung Karno, yang bertempat di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan.

Peresmian Betonisasi jalan yang dinamakan Pondok Bung Karno tersebut juga dihadiri oleh Sekda Tabanan, Asisten Sekda, Para OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Para Kepala Bagian di lingkungan Setda Tabanan, Camat dan Perbekel Desa Pujungan, tokoh masyarakat dan krama adat setempat. Penggarapan jalan yang menghabiskan waktu selama 3 bulan tersebut bukanlah proses yang mudah, terlebih di tengah cuaca buruk yang sempat melanda di akhir tahun 2022 lalu. Tentunya keberadaan jalan ini menjadi semakin bermakna dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat.

Jalan yang menghubungkan antar desa khususnya antar  tempek yang ada di Banjar Margasari, antara tempek Jaring Asah dan tempek Pangkung Tiasa tersebut dibangun sepanjang 1400m . Tentunya pembangunan akses jalan ini dapat mempermudah distribusi hasil tani khususnya para petani kopi, alpukat dan cengkeh yang menjadi potensi utama tani Desa Pujungan.

Pemilihan betonisasi dikarenakan bahan yang digunakan akan lebih kokoh, awet dan tahan terhadap air dan banjir. Terlebih karena lokasinya yang menuju lereng gunung Batukaru merupakan lajur sektor ekonomi rakyat dalam membawa hasil produksi tani. Bagi Sanjaya, distribusi hasil tani merupakan hal yang krusial, sebab saat musim hujan masyarakat akan kesulitan membawa hasil produksi dan berpengaruh pada harga, jika distribusi tidak bagus maka komoditas akan menjadi sangat mahal.

“Pemkab Tabanan memiliki sebuah program untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Desa Pujungan, Saya melihat infrastruktur di kampung tiasa ini sebelumya kurang baik, maka bedasarkan usulan dari tokoh masyarakat setempat, saya serap aspirasinya astungkara di tahun 2023 kita selesaikan persoalan ini. Beton jalan bersahabat dengan air, tapi jalan di depan kita hotmix, agar pemeliharaannya lebih baik dan kekuatannya juga akan lebih baik” papar Sanjaya terkait program unggulan perbaikan infrastruktur jalan.

Komitmen tersebut pun terbukti dari hampir 95% realisasi program pembangunan jalan yang telah terlaksana di sepanjang kabupaten Tabanan. “Inilah wujud harapan masyarakat” sebut Sanjaya. Penamaan jalan “Pondok Bung Karno” pun bukan semata tanpa sebab, namun agar selaras dengan apa yang menjadi pesan dan spirit ajaran Bapak Proklamator Indonesia agar perhatian pemerintah tidak luput dari pondok-pondok dan rakyat kecil. “Saya selaku petugas, ngayah di Kabupaten Tabanan, bagaimana merealisasikan keinginan masyarakat khususnya di bidang infrastruktur, jalan Pondok Bung Karno ini juga hasil aspirasi kita bersama, kita namai sesuai nama pahlawan kita yang kita puja bersama” paparnya.

Peresmian jalan di Desa Pujungan tentunya menjadi nafas baru bagi kesejahteraan rakyat, seperti yang disampaikan Perbekel Desa Pujungan, I Gede Rimayasa, S.Sos yang berterima kasih kepada pemerintah terkait realisasi fasilitas jalan. “Saya selaku perbekel Desa berterima kasih kepada Bapak Bupati dan jajarannya yang telah memberikan prioritas pembangunan jalan yang sudah barang tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, khususnya para petani kopi dan bermanfaat juga bagi aktifitas lainnya” sebutnya.

Rimayasas juga berharap agar kedepannya para petani dapat berkembang, “melihat adanya akses jalan ini, saya yakin dan percaya, pola masyarakat, kehidupan dan pola pikir juga akan berubah sehingga mengarah pada moderinasasi khususnya pertanian” imbuhnya. Meskipun terdapat kendala dalam pembangunan namun pihaknya mensyukuri akan antusiasme masyarakat yang turut serta memperhatikan dan berpartisipasi sepanjang pembangunan berlangsung. “Lahan ini dulunya hanya selebar 2-2,5 meter, tapi masyarakat dengan sukarela memberikan tanahnya untuk dibuat jalan sehingga menjadi selebar 4 meter, ini cukup untuk aktifitas distribusi perekonomian” sambungnya.

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.