Nelayan Hilang di Pantai Karang Sanur Ditemukan Tak Bernyawa

Sabtu, 22 November 2025 | 13:48 WITA

Nelayan Hilang — Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban, Wayan Dana, dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 09.50 Wita di perairan sebelah barat daya Sanur. [Foto Dok- Basarnas Bali]

DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Upaya pencarian nelayan di Perairan Pantai Karang Sanur yang dinyatakan hilang sejak Kamis (20/11/2025) akhirnya menemukan titik terang.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban, Wayan Dana, dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 09.50 Wita di perairan sebelah barat daya Sanur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menjelaskan bahwa penemuan korban berawal dari laporan seorang nelayan yang melihat sosok tubuh terapung dalam posisi tertelungkup.

“Siang tadi ada nelayan yang melihat tubuh mengapung. Saat didekati, terlihat korban masih mengenakan baju kotak-kotak dan celana abu-abu, sesuai ciri-ciri nelayan yang hilang,” jelas Sidakarya.

Menerima informasi tersebut, tim SAR gabungan yang sedang melakukan pencarian langsung bergerak ke lokasi menggunakan RBB (Rigid Buoyancy Boat). Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah dipastikan merupakan Wayan Dana. “Korban ditemukan sekitar 8,9 nautical mile barat daya dari titik ditemukannya jukung miliknya,” tambah Sidakarya.

Proses evakuasi berlangsung cepat dan jenazah dibawa menuju Pelabuhan Benoa, sebelum kemudian diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah Denpasar menggunakan ambulans BPBD Kabupaten Badung.

Selama tiga hari pencarian, berbagai unsur terlibat secara intensif, di antaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, TNI AL, Polairud Polda Bali, Pol Air Polresta Denpasar, BPBD Kota Denpasar (Balawista), BPBD Badung, serta sejumlah potensi SAR seperti 115 Arjuna Rescue, Bali Rescue, Namru, Dewata Rescue Service, Orari, hingga keluarga korban dan masyarakat setempat.

Operasi pencarian memanfaatkan metode penyisiran permukaan laut, pemantauan darat, serta patroli laut dengan rubber boat dan RBB. Hingga akhirnya, pada hari ketiga, pencarian yang dilakukan dengan penuh harapan itu harus berakhir duka.

Pihak SAR menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban serta mengimbau para nelayan untuk selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut, menggunakan alat keselamatan, dan memastikan komunikasi darurat dapat berfungsi dengan baik.[*]