Karangasem,mediapelangi.com-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) / kembali melakukan pemantuan kawah Gunung Agung menggunakan Drone.Sabtu(18/11/2017).
Pemantuan ini dilakukan untuk mengetahui gas yang terkandung dalam asap solfatara yang terus keluar dari kawah Gunung Agung,pasca diturunkan status Gunung Agung ke level III atau siaga.
Penerbangan Drone dilakukan di lapangan Umum Selat, Kecamatan Selat,Karangasem Bali,yang berada di radius sepuluh kilometer dari puncak kawah.
Penerbangan drone yang bekerja sama dengan Aerterrascan Bandung yang bertujuan untuk mengetahui gas yang terkadung dalam asap Solfatara yang terus keluar dari kawah Gunung Agung, dengan menggunakan alat sensor multi gas yakni H2o, C2, So2 dan A2s yang merupaka alat di datangkan dari USGS.
Dimana drone AI 450 ER terbang diketinggian 200 meter dari bibir kawah dengan berputar dan menerobos asap solfatara.Dimana data yang diambil berupa gas yang nantinya akan dievaluasi untuk mengetahui zat gas yang terkandung bersifat magmatik atau uap air.
Staf Geokimia PVMBG,Ugan Saing,menjelaskan drone dari pabrikan belum diintegrasikan dengan senzor-senzor gas,tapi melalui kerja sama dengan USGS,mencoba diintegrasikan dengan senzor gas.dimana nanti koposisi gas yang didapatkan dari asap Gunung Agung dan dilakukan evaluasi untuk mengetahui asap yang keluar selama ini bersifat magmatik atau hanya uap air,”jelasnya.
Pihak PVMBG akan terus melakukan pemantuan visual menggunakan drone semasih Gunung Agung masuk fase kritis.
Dan hingga kini kawah Gunung Agung masih mengeluarkan asap solfatara dengan ketinggian mencapai 300 meter dari bibir kawah,meski kegempaan terus mengalami penurunan dari sebelumnya,”katanya.(eka-wn-mp).