Bangli,Mediapelangi.com–Kondi si cuaca yang tidak menentu dan dampak hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung, membuat tanaman cabai di Banjar Cepunggung, Desa Bambang, Tembuku, Bangli pucuknya terbakar sehingga batangnya jadi kering kerontang. Atas kondisi itu, petani terpaksa memanen cabai mereka lebih awal dari biasanya agar tidak terlalu banyak rugi .
Menurut salah seorang petani I Made Artana, Senin (11/12/2017) mengungkapkan, tanaman cabai miliknya kering kerontang akibat cuaca buruk ditambah terkena paparan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Agung sejak dua minggu lalu. Atas kondisi ini, pihaknya terpaksa memanen cabainya lebih awal. “Akibat paparan abu vukanik ini, membuat sebagian buah cabai busuk dan rontok. Makanya cabai yang masih bagus saya panen lebih awal agar tidak semuanya rusak,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, mengingat tanaman cabainya tidak bisa hidup lagi pihaknya memilih mencabut tanaman yang sudah kering tersebut. Luas tanaman cabai yang di cabut mencapai hektaran. “Saya menanam sekitar 12 ribu tanaman cabai. Dan hampir sebagain besar buah cabai sudah rusak. Cabai ini belum sempat saya panen. Ini baru buah pertama,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini harga cabai di pasaran cukup mahal. Kata dia, per kilo mencapai Rp 18 ribu. Atas kondisi ini, pihaknya merugi hingga puluhan juta rupiah. “Saya pasrah atas kondisi ini”pungkasnya. (*/mp-eka-nt).