TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Revolusi mental untuk pelayanan publik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).Dalam konteks birokrasi, revolusi mental dimaknai adanya sebuah perubahan cara berfikir, berperilaku dan bertindak dari setiap ASN dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya sebagai pelaku utama dalam birokrasi pemerintahan. ASN harus berani berinovasi dan berkolaborasi.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Deputi SDM Aparatur Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi Herman Suryatman, dalam rangka sosisialisasi Revolusi Mental yang diselenggarakan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tabanan, di Gedung Mandala Mathika Subak Sanggulan, Jumat (9/11/2018)
Dikatakan dalam peningkatan profesionalitas ASN akan terus berjalan termasuk di Kabupaten Tabanan tentunya cuma persoalannya kita tidak bisa berpuas diri karena masyarakat ekspektasinya juga lebih tinggi. Semakin kita berubah semakin tinggi melihat perubahan ini dalam revolusi mental ini. Selain itu, ASN juga dituntut meningkatkan kualitas dan kapasitas yang dimiliki. Seperti ASN harus berani berinovasi, berani berkolaborasi karena ASN dalam sebuah OPD itu kerja tim bukan kerja individual. Kemudian mind set atau pola pikir harus dirubah. ASN biasanya lebih senang dalam kondisi zona nyaman, maka ASN harus keluar dari zona nyaman.
“Jadi revolusi metal dalam dunia ASN dan birokrasi pemerinta cukup banyak yang harus diperbaiki, dirubah dan dibangun,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Made Sukada memberikan apresiasinya atas kegiatan tersebut. Dikatakannya Gerakan revolusi mental harus ditumbuhkan dari aspek yang paling medasar yaitu perubahan pila pikir gotong royong, sikap dan perilaku ASN yang berintegritas dan profesional.
“ASN diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam mewujudkan visi misi Tabanan Serasi dengan menjalankan praktek perilaku yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, bekerja keras, optimis, toleran, yang diarahkan melalui upaya dalam merubah pola pikir dan cara kerja untuk merubah mindset dan cara kerja untuk membangun integritas, etos kerja dan gotong royong.” ungkapnya.
Pihaknya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan sungguh-sungguh. Dikatakannya revolusi mental untuk pelayanan publik sangat penting dan ASN harus peka terhadap perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat.
“Sehingga ASN dituntut harus memiliki integritas, etos kerja, gotong royong dan berkarakter jiwa pelayanan yang baik dalam peningkatan kompetensi dan motivasi di lingkungan kerja masing-masing.” imbuhnya.
Sebelumnya Panitia Kegiatan, Made Sondera dalam laporannya menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan ini antara lain untuk menumbuhkan motivasi kerja yang positif terhadap ASN di lingkungan Pemkab Tabanan dan meningkatkan pemahaman akan pentingkan Revolusi Mental.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan ASN dapat meningkatkan dan menyadari pentingnya revolusi mental serta meningkatkan pelayanan publik yang cepat, tepat, akurat dan akuntabel.” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dengan peserta yang terdiri dari Pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas di lingkungan Pemkab Tabanan. Dalam kegiatan juga akan dilakukan penganugerahan tanda kehormatan satyalancana karya satya kepada PNS kabupaten Tabanan.
“Tahun ini berdasarkan Kepres Nomor 108/TK/Tahun 2018 tanggal 18 September 2018 sebanyak 307 PNS akan dianugerahi tanda kehormatan satyalancana karya satya atas pengabdian, kejujuran, dan kedisiplinannya.” imbuhnya. (ka)