
“Untuk saat ini kita tidak berikan fasilitas selimut dan bantal, karena setiap perjalanan penumpangnya berbeda, kita tak ingin ada inkubasi virus,” terangnya.
Sejak merebaknya penyebaran virus corona kata Sutika, terjadi penurunan jumlah penumpang yang cukup signifikan.
“Penurunan jumlah penumpang trayek AKAP dan AKDP itu terjadi sejak 3 hari belakangan ini. Kadang mereka (penumpang) ragu berangkat karena mendengar informasi penyeberangan Ketapang-Gilimanuk ditutup, namun kami sudah berikan informasi selengkap-lengkapnya menepis keraguan mereka. Kalau penurunan penumpang kisaran 5 persen dari 15 bus AKAP masing-masing trayek,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tabanan, I Gusti Ngurah Putu Darma Utama mengapresiasi penyemprotan sebagai langkah antisipasi penyeberan virus mematikan tersebut.
“Semoga perusahaan bus yang lain bisa mengikuti langkah PO Gunung Harta ini.
“Kami harapkan para penyedia layanan moda transportasi darat meniru upaya yang dilakukan PO Gunung Harta.
Dalam waktu dekat ini kami bersama Dinkes, Satlantas Polres Tabanan akan turun menghimbau pengusaha transportasi melakukan upaya antisipasi dan pencegahan antisipasi penyebaran virus corona,” pungkasnya. (mp/ka)