Bupati Eka juga mengintruksikan kepada Kepala Dinas Nakertrans dan Instansi terkait di Kabupaten Tabanan agar mencarikan solusi terhadap orang-orang yang terdampak kebijakan tersebut dengan memperhatikan kebijakan pemerintah pusat yang telah dikeluarkan untuk sementara, Bupati Eka meminta permakluman dan kerjasama masyarakat Tabanan untuk bersama-sama menjaga Tabanan.
“Setelah penutupan ini, harus dicarikan solusi bagi masyarakat yang terdampak dan buatkan laporan dari tindaklanjut penutupan ini,” imbuh Bupati Eka.
DTW di Tabanan yang ditutup sementara, diantaranya, DTW Tanah Lot, Ulundanu Beratan dan Jatiluwih. Hal ini juga berlaku bagi obyek wisata lainnya yang ada di Tabanan termasuk rumah makan dan sejenisnya yang berpotensi menimbulkan keramaian,”katanya.
Sementara itu manajer operasional DTW Ulun Danu Beratan saat dikonfirmasi membenarkan adanya instruksi untuk menutup DTW dan tidak menerima tamu atau menjual tiket masuk lagi. “Kami sebelumnya bersama seluruh manajer DTW sudah tele confrence dan diinstruksikan untuk menutup obyek,” katanya.
Dengan adanya himbauan ini, pihaknya sudah tidak menjual tiket lagi. Untuk kujungan wisatawan yang akan menikmati panorama Pura dan Danau Beratan sudah dtutup. Sedangkan bagi warga kegiatan persembahyangan masih dapat dilakukan seperti biasa.
Selain itu, pihaknya juga rutin menyemprot disinfektan di seluruh obyek terutama di loket, pintu masuk dan lokasi lainnya. “Mulai hari ini kami sudah tidak menjual tiket lagi dan menutup bagi wisatawan, tapi karena Pura Ulun Danu Beratan sebagai tempat persembahyangan dan melasti, ya masuk ke pura tetap buka seperti biasa,”jelas Mustika. (mp/ka)