
JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Jembrana menyiapkan Hotel Jimbarwana sebagai tempat karantina,bagi warga Pekerja Migran asal Jembrana yang baru pulang ke Bali.
Sesuai kebijakan gubernur seluruh warga PMI yang baru datang, wajib menjalani rapid test. Apabila hasilnya negatif, menjadi kewajiban Pemerintah daerah masing masing untuk mengawasi pelaksanaan karantina hingga 14 hari kedepan.
Hari ini, Rabu (15/4/2020),sudah dilakukan penjemputan kepada 18 orang warga PMI asal Jembrana .
“Kita sudah lakukan penjemputan hari ini dan diperkirakan sore hari sudah tiba di Jembrana. Tim dari gugus yang melakukan penjemputan berasal dari unsur Satpol PP serta Dinas Perhubungan Kabupaten Jembrana menggunakan bus Perhubungan.
Selanjutnya mereka langsung ditempatkan di Hotel Jimbarwana yang dipilih sebagai tempat karantina,” ujar Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha, MPH, Rabu (15/4/2020).
Menurutnya, selama proses isolasi nanti pihak gugus sudah menyiapkan tim pengawasan agar proses isolasi berjalan dengan baik. Kesehatan warga PMI akan terus dipantau oleh tim kesehatan maupun pengawasan keamanan selama isolasi berlangsung.Selain itu kebutuhan makan warga PMI selama menjalani karantina juga sudah disiapkan pemerintah daerah
“Tentunya tetap diawasi. Meski hasil rapid testnya sudah dinyatakan negatif, kita tetap akan cek kesehatannya .Apakah ada keluhan dan lainnya. Kita lakukan sinergi baik dari gugus tugas, satgas gotong royong hingga tim dari puskesmas. Termasuk untuk pengawasan keamanan,” ujar Arisantha.
Lebih lanjut Arisantha menjelaskan, alasan pemusatan karantina disatu tempat ( hotel ) , agar pengawasan bisa fokus . Termasuk minimalisir , kontak dengan keluarga maupun kontak dekat lainnya. Hal ini juga untuk meminimalisir kekhawatiran masyarakat disekitar , apabila proses isolasi / karantina dilangsungkan dirumah masing-masing. Sebelumnya memang Pemkab Jembrana sudah menyiapkan 2 relawan dimasing-masing desa untuk mengawasi karantina mandiri warga PMI dirumah masing-masing. Pengawasan nantinya secara ketat oleh masing-masing surveilans yang memang khusus dibentuk selama penanggulangan covid-19.
“Relawan surveilans ini tetap kita gerakkan dan berdayakan. Karena pengawasan tidak hanya dilakukan kepada warga PMI saja , tapi juga unsur masyrakat lainnya yang tergolong ODP. Misalnya, dari pendatang dari daerah terjangkit yang masuk dimasing-masing desa, “jelasnya.
Sementara untuk update perkembangan covid-19 Jembrana , sampai hari ini , Arisantha mengatakan ada penambahan data PDP yang masuk. PDP bertambah sebanyak 4 orang , sehingga total PDP di Jembrana tercatat, sampai hari ini ( 15/4 ) sebanyak 14 orang.
Dari 14 orang,3 orang telah selesai dalam pengawasan, 1 orang melakukan isolasi mandiri, serta 10 orang masih dalam perawatan. “Penambahan 4 orang itu merupakan warga PMI yang baru pulang. Mereka membawa keterangan positif rapid test yang dikeluarkan pihak kesehatan ditempatnya bertugas. 3 orang saat ini tengah dirawat di RSU Negara, sedangkan satu orang lagi menjalani isolasi mandiri di luar daerah. Sementara untuk pasien positif covid 19 jumlahnya tetap 6 orang, “terangnya. (mp/rls/abhi)