fbpx
BirokrasiBulelengFeaturedSosial

Data Bansos Tunai Kacau, Sudah Meninggal Masuk Daftar Penerima

BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Pendataan bantuan penerima BLT Dana Desa Covid-19, dinilai tidak tepat sasaran.

Hal itu membuat sejumlah warga di Lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan, Kabupaten Buleleng, yang dinyatakan sudah meninggal dunia diketahui masih masuk dalam daftar penerima bantuan sosial (bansos) tunai Rp 600 ribu, per Kepala Keluarga (KK) selama 3 bulan dari pemerintah pusat selama pandemi Corona (Covid-19).

Tak hanya itu, terdapat beberapa nama penerima bantuan tunai dinilai tidak tepat sasaran. Mereka disebut mampu, namun masih menerima bansos tunai dari Kemensos.

Tak pelak, hal itupun memantik polemik di lingkungan Pendes, Kelurahan Penarukan.

Ketua RT Kadek Pasek Sukrawan alias Alex bersama Mangku Bawa lantas mendatangi Kantor Kelurahan Penarukan, menemui Lurah Penarukan Astawa dan Kepala Lingkungan (Kaling) Pendes Nyoman Gede Artawan pada Senin (11/5/2020) pagi.

Alex mengungkapkan, sejumlah warga miskin sempat ‘mesadu’ (mengadu) tidak kecipratan bansos tunai.

Dimana bansos tunai sudah mulai dicairkan mulai Sabtu (9/5/2020), melalui Kantor Pos.

Parahnya, dalam daftar 73 penerima bansos tunai itupun terkesan disembunyikan alias tidak transparan (terbuka).

“Data penerima bansos tunai di Pendes Penarukan kacau, bahkan tidak diumumkan atau ditempel.

Ini (data) tidak ditempel membuat warga tidak puas, mereka curiga terhadap kinerja pemerintah kelurahan Penarukan. Aneh ada nama penerima bansos tunai sudah meninggal, masih lajang, bahkan sudah menikah dan tidak tinggal di Penarukan, namun namanya masih muncul. Apa ini disebut tepat sasaran?,” ujar Alex dengan nada kesal.

Baca Juga:  Hari Kunjung Perpustakaan: Momentum Penting untuk Meningkatkan Minat Baca Masyarakat

Imbuh Alex, sejumlah warga Pendes menduga ada kong kali kong alias permainan dibalik data penerima bansos tunai tersebut.

“Mereka menilai ada unsur pilih kasih, pakai kedekatan. Gimana ya, selaku ketua RT tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan soal data penerima bansos tunai ada di kaling dan lurah,” katanya.

Meski begitu, Alex ditemani Mangku Bawa diam-diam berupaya melakukan kordinasi dengan pihak terkait. Hasilnya pun cukup mencengangkan.

“Informasinya, dari 129 desa dan 19 desa/kelurahan di Buleleng, hanya 20 desa memiliki data valid, data kemiskinan yang akurat dan punya operator khusus. Pembaharuan data kemiskinan melalui SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation). Apakah kelurahan melakukan up to date pembaharuan data? Survey aja nggak, bagaimana mereka tahu kondisi nyata di lapangan. Tujuan kami hanya ingin agar bansos tunai sesuai peruntukan, itu saja,” ungkapnya.

Sementara, Kaling Artawan saat dikonfirmasi membenarkan memang ada beberapa warga sudah meninggal masih  tercantum selaku penerima bansos tunai dari Kemensos.

“Ya ada, namun itu data langsung dari pusat. Kami tidak bisa mengganti. Seketika data itu datang dari pusat,” terang Kaling Artawan dihubungi melalui telepon seluler, Senin (11/5/2020) malam.

Terkait penerima bantuan tidak ditempel, Kaling Artawan enggan menanggapi. Kaling Artawan berkilah dilematis.

Kaling Artawan menyebut berupaya melakukan verifikasi turun ke lapangan melakukan pembaruhan data kemiskinan di lingkungan Pendes.

Baca Juga:  Wapres Ma'ruf Amin Serahkan Penghargaan Bergengsi, Pj. Gubernur Mahendra Jaya Raih Paritrana Award 2024

“Kami turun melakukan verifikasi. Sebelum dikirim ke pusat, kami sudah edarkan datanya (tidak ditempel), siapa yang pantas layak dan patut selaku penerima. Tapi ya begitu, datanya itu lagi muncul. Sudah, kami sudah verifikasi, ada juga data tambahan. Sejatinya kami usulkan 63, sudah termasuk 15 data tambahan miskin. Tapi, kok malah muncul data lama itu lagi. Ya, 73 itu data pusat. Ini bikin saya sakit kepala,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng, I Gede Sandhiyasa S Sos, M Si saat dikonfirmasi mengakui kelemahan verifikasi data penerima bansos tunai Kemensos.

“Keluhan masyarakat ini akan jadi evaluasi bagi Pemkab Buleleng untuk terus memperbaharui data penerima bansos tunai selama pandemi Corona,” ucap Kadis Sandhiyasa.

Dinsos sebut Kadis Sandhiyasa, akan segera berupaya melakukan validasi dan verifikasi ulang agar penerima bansos tunai Kemensos agar tepat sasaran.

“Masyarakat miskin boleh minta diinputkan langsung kepada tenaga operator SIKS-NG di masing-masing kantor kelurahan. Terkait warga penerima bansos tunai dinilai tidak tepat sasaran, pastinya kami akan minta ke pusat agar penerima itu dipending menerima bantuan di bulan berikutnya. Ya, data ini sifatnya dinamis. Kami minta kepada seluruh lurah serius mengawal bansos tunai,” tandasnya.(mp/ar)

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.