fbpx

Salurkan APD, Nyoman Parta: Saatnya Warga Bali Kembali ke Sektor Pertanian

Anggota DPR RI Dapil Bali, Nyoman Parta didampingi anggota Komisi III DPRD Bali, Kadek Setiawan usai menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD)

BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Anggota DPR RI Dapil Bali, Nyoman Parta menyebut petani paling tangguh bertahan ditengah badai virus Corona (Covid-19) sedang mengguncang dunia. Pun, para petani memiliki jasa besar menjaga ketersediaan pangan.

Hal tersebut disampaikan Nyoman Parta yang duduk di Komisi VI DPR RI didampingi anggota Komisi III DPRD Bali, Kadek Setiawan usai menyalurkan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju Hazmat 100 picis, masker medik 50 box, disinfektan 200 liter, sepatu boots 10 dan APD lengkap 10 pcs untuk penanganan Covid-19 diterima langsung Dirut RSUD Kabupaten Buleleng, dr Gede Wiartana, Rabu (20/5/2020).

Masih kata Parta, melihat sederet bencana yang terjadi di Bali, sudah saatnya pemerintah lebih serius menggarap sektor pertanian. Terlebih, saat ini Bali nyaris tidak mampu lagi mengandalkan sektor pariwisata imbas wabah Covid-19.

Pemerintah sebut Parta, wajib memikirkan nasib karyawan terpaksa dirumahkan bahkan di-PHK agar pengangguran di Bali tidak membludak.

“Ternyata hari ini, paling tangguh adalah petani. Bukan sekedar tangguh, para petani memiliki jasa besar berkontribusi memenuhi pangan masyarakat ditengah pandemi. Mereka (petani) tidak pernah mengeluh soal sembako, mereka tetap bekerja keras banting tulang siang dan malam menyediakan beras, sayur, ketela, dan segala macam makanan untuk kita. Jadi, pemerintah sudah saatnya lebih fokus membangkitkan sektor pertanian di Bali,” ungkap Parta.

Parta berharap, para pemangku kebijakan di Provinsi, Kota dan Kabupaten lebih gencar melakukan perbaikan insfratuktur penunjang pertanian seperti saluran irigasi. Hal itu, salah satu bentuk upaya pemerintah menghargai jasa para petani.

“Jerih payah serta perjuangan para petani patut kita apresiasi. Saya berharap kepada Gubernur, Walikota, Bupati se-Bali memberikan prioritas kepada petani. Ya, tidak ada lagi petani yang mengeluhkan saluran irigasi rusak, juga soal alih fungsi lahan pertanian,” pungkasnya.(mp/ar)

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.