JAKARTA, MEDIAPELANGI.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mendorong aparatur negara memiliki kompetensi kepemimpinan digital.
Selain kompetensi digital, menurut Tjahjo, kompetensi kepemimpinan digital juga dibutuhkan aparatur negara dalam memasuki era digital.
“Kompetensi digital adalah kompetensi terkait teknologi, produk, dan pelayanan digital, sedangkan kompetensi kepemimpinan digital terkait dengan kompetensi kepemimpinan atau manajerial dan budaya digital,” kata Tjahjo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/6/2020).
Menurut dia, perkembangan zaman yang cepat menuntut seorang ASN tidak hanya membutuhkan kompetensi digital, melainkan juga manajerial budaya digital atau pemanfaatan dan penggunaan teknologi digital, yang terus diimplementasikan dalam pekerjaan.
Pada kondisi pandemi COVID-19, penggunaan teknologi dan fasilitas digital sangat diperlukan karena sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan sistem jarak jauh, yakni dengan bekerja dari rumah.
“Jika tidak membiasakan diri dengan penggunaan teknologi dan memperbarui diri terhadap perkembangan teknologi, tentu akan semakin tertinggal,” ujar Tjahjo saat menjadi pembicara dalam kegiatan Kuliah Kerja Profesi peserta program pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler ke-29 Tahun Ajaran 2020 secara virtual, Jumat (19/6/2020).
Meskipun ruang gerak dan pekerjaan menjadi terbatas secara fisik karena adanya pandemi COVID-19, Tjahjo meminta semangat bekerja sebagai pelayan masyarakat tidak boleh runtuh.
Menurut dia, pandemi bisa dilalui apabila terdapat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, TNI, Polri, tim medis, akademisi, pengusaha, dan media.
Ia mengatakan bahwa perkembangan dan pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi sekalipun bekerja dari rumah agar dapat terus bekerja dengan produktif.
“Oleh karena itu, melalui digitalisasi birokrasi yang semakin mempercepat prosedur dan memudahkan komunikasi, mari kita membangun sinergi bersama, menyatukan langkah, upaya dan pemikiran untuk selalu dapat melakukan pekerjaan yang terbaik untuk bangsa dan negara, serta memberikan manfaat luas bagi tercapainya kesejahteraan rakyat,” kata Tjahjo.
Di depan para perwira tinggi Polri, Tjahjo menyampaikan bahwa pengembangan kompetensi kepemimpinan digital pada Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri itu akan menjadi dasar pengembangan karir serta menjadi salah satu dasar bagi pengangkatan jabatan.
“Selain itu, kompetensi kepemimpinan digital juga untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan. Kompetensi itu menjadi salah satu wujud manajemen talenta yang dilakukan Polri, dengan maksud untuk mengembangkan diri para peserta agar siap menjadi calon pemimpin masa depan,” katanya.(ant)