TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Tak mau sekadar wacana, Bupati Tabanan Dr Komang Gede Sanjaya, memenuhi janjinya. Dia mulai berkantor di Kantor Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan Jumat (5/3/2021)
Hal ini dilakukan sebagai upaya memotivasi masyarakat dalam rangka optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.
Langkah ini dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan efektivitas PPKM berskala mikro berbasis Desa, demi mencegah penularan ataupun penyebaran pandemi Covid-19, mulai dari tingkat Desa sampai banjar-banjar yang ada didalamnya dengan melibatkan satgas Desa sebagai salah satu garda terdepan.
Bupati Sanjaya menegaskan, optimalisasi ini perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan disiplin masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan. Mengingat sesuai atensi dari Pemerintah Pusat sebelumnya, Tabanan kembali dinyatakan sebagai tiga Kabupaten/Kota Zona Merah Covid-19 di Bali.
“Namun selang dua hari ini, kita di Tabanan sempat memasuki zona orange. Ini situasi yang patut kita syukuri,” ujar Bupati Sanjaya saat melakukan rapat dengan para Asisten dan Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, beserta Perbekel, Bendesa Adat dan tokoh masyarakat setempat, di ruang rapat Kantor Perbekel Desa Dauh Peken, Jumat (5/3/2021).
Lebih lanjut Ia menegaskan, setelah melakukan rakor evaluasi penanganan Covid-19 pada kamis 4 Maret 2021 terungkap Kabupaten Tabanan dinyatakan Zona merah kembali oleh Pemerintah Pusat. Kondisi tersebut dikatakan Sanjaya, bahwa PPKM micro berbasis Desa ini belum optimal dan mengetuk hatinya untuk melakukan pekerjaan langsung dari Desa yang termasuk zona merah guna meningkatkan optimalisasi PPKM tersebut.
“Artinya penanganan pandemi dengan PPKM mikro berbasis Desa ini, bukan berarti membebankan persoalan kepada Desa Adat dan Desa Dinas Saja. Tetapi bagaimana Pemerintah Kabupaten ini turun di tengah-tengah masyarakat, khususnya di Desa yang dikategorikan sebagai zona merah,” ujar Bupati Sanjaya.
Disamping itu, Ia juga mengatakan dengan langsung berada di Desa kita bisa berinteraksi langsung mengetahui permasalahan dan kebutuhan masyarakat. Tentunya kegiatan ini merupakan langkah awal dan tidak berhenti di Desa Dauh Peken saja. Selama kegiatan ini berdampak positif dalam penanggulangan penyebaran pandemi di Tabanan, akan tetap dilakukan.
Untuk saat ini, Bupati Sanjaya membeberkan pihaknya membagi tugas dengan Wabup Edi Wirawan dan Sekda I Gede Susila. “Sekarang Wabup Edi di Desa Banjar Anyar dan Sekda di Desa Perean Tengah. Kita bagi tugas dalam melanjutkan visi misi Nangun Sad Kerthi Loka Bali melalui Pembangunan Semesta Berencana menuju Tabanan Era Baru yang unggul, aman dan madani yang salah satu asta programnya adalah membangun berbasis Desa,” imbuh Sanjaya.
Sementara, sesuai laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Tabanan I Nyoman Suratmika saat itu, sesuai zonasi dari Pemerintah Pusat ada tiga Kabupaten/Kota di Bali yang kembali dan masih termasuk zona merah Covid-19, yaitu Tabanan, Badung dan Denpasar.
Lebih lanjut Ia menyampaikan, kebanyakan kasus positif Covid-19 di Tabanan masih didominasi oleh tiga kecamatan, yakni Kediri, Tabanan dan Kerambitan. “Kediri, kasus yang masih dalam perawatan sebanyak 38 orang, akumulasi keseluruhan dari awal ada 886 orang. Kerambitan saat ini kasus aktifnya 17, total kasusnya ada 889. Kemudian kalau di kecamatan Tabanan total kasusnya 821, kemudian yang dalam perawatan 35,” ungkapnya.
Untuk keseluruhan kasus yang ada di Tabanan, dikatakannya sejumlah ada 151 kasus yang masih aktif dan sebarannya hampir di seluruh Kecamatan di Tabanan. “Paling kecil kasus aktifnya di Selbar, yakni 1 kasus dan yang paling tinnggi ada di Kediri dan Tabanan karena mobilitas penduduk di daerah tersebut sangat tinggi,” imbuh Suratmika.
Wakil Bupati Edi Wirawan Berkantor di Desa Banjar Anyar
Sementara itu Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan,SE Ngantor di salah satu Desa Zona Merah Covid-19, yakni Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, Jumat (5/3/2021).
Langkah ini dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan efektivitas PPKM mikro berbasis Desa demi mencegah penularan ataupun penyebaran pandemi Covid-19 mulai dari tingkat Desa sampai banjar-banjar yang ada didalamnya dengan melibatkan satgas Desa sebagai salah satu garda terdepan.
Tiba sekitar pukul 08.00 Wita, Wabup Edi didampingi Kepala OPD terkait, Camat Kediri dan unsur Muspika Kecamatan Kediri, diterima langsung oleh Perbekel Desa Banjar Anyar di kantornya kemudian dipandu menuju ruang rapat kantor setempat guna melakukan rapat koordinasi.
Tidak panjang lebar, Wabup Edi langsung berdiskusi dengan Perbekel dan pihak terkait yang hadir saat untuk mengetahui persoalan yang ada dan memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut. Banyak hal yang didiskusikan saat itu yang intinya guna melakukan optimalisasi PPKM mikro sehingga meningkatkan efektivitas dari PPKM tersebut dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Pada kesempatan itu, Perbekel Banjar Anyar I Made Budiana menjelaskan, dari 22 orang yang masih dalam perawatan di Desa Banjar Anyar didominasi Banjar Jadi Desa sejumlah 8 orang. Kemudian di Banjar Anyar 6 kasus, Banjar Sangulan 3 kasus, Tanah Bang 2 kasus, Senapahan Kelod 2 kasus dan Senapahan Kaja 1 kasus.
Lebih lanjut Ia menegaskan, kluster dari penyebaran kasus positif Covid-19 di Banjar Anyar didominasi klaster rumah tangga yang bekerja di perkantoran sebagai Pegawai Bank maupun Pegawai Negeri di luar Tabanan. Disamping mobilitas penduduk, khususnya di Kecamatan Kediri sangatlah tinggi, ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wabup Edi menghimbau semua pihak agar meningkatkan kerjasama dalam penanggulangan penyebaran pandemi ini. Ia meminta agar penerapan PPKM micro berbasis Desa di Banjar Anyar diperketat dengan secara intens berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan.
“Protap 3M ini harus benar-benar ditingkatkan, karena itu merupakan langkah antisipasi yang ampuh untuk menangkal virus ini, ujarnya.
Wabup Edi juga sangat mengapresiasi semua pihak, khususnya Perbekel dan unsur terkait di dalamnya yang tanpa henti memberikan edukasi kepada masyarakat. Dan tentunya hal itu dikatakannya perlu ditingkatkan lagi agar Desa Banjar Anyar, khususnya, sesegera mungkin bisa terbebas dari Covid-19.
“Karena kita di Pemerintah wajib menurunkan zona merah ini menjadi orange, disitulah kami dengan Satgas Kabupaten dan semua pihak terkait, lebih meningkatkan dan kita awasi betul terutama keluarganya yang positif. Sehingga mereka tidak menularkan kembali ke masyarakat lainnya,” ujar Edi.
Untuk itu, Ia bersama-sama dengan Bupati melakukan gebrakan dengan berkantor di Desa Zona merah. Dengan harapan mampu berinteraksi langsung dengan masyarakat dan sesegera mungkin bisa mengatasi zona merah menjadi orange bahkan menjadi zona hijau di Kabupaten Tabanan.
Sejalan dengan Bupati Sanjaya dan Wabup Edi guna melakukan optimalisasi PPKM Micro di Kabupaten Tabanan, Sekda I Gede Susila pada kesempatan yang sama, Jumat 5 Maret 2021, juga Ngantor di salah satu Desa yang terbilang zona merah, yakni di Desa Perean Tengah, Baturiti, Tabanan. (mp)