BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Bali Beyond Travel Fair (BBTF) yang ke-7 kembali digelar pada 8-12 Juni 2021 di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Badung.
Walaupun masih dalam masa pandemi Covid-19, namun BBTF sebagai ajang pertemuan bisnis-ke-bisnis (B2B) dalam industri pariwisata nasional dan internasional dirasa penting untuk tetap diselenggarakan meski penuh penyesuaian karena industri pariwisata merupakan detak jantung Bali, pintu gerbang wisata Indonesia tetap harus dijaga secara strategik.
Demikian disampaikan Ketua Komite BBTF 2021 I Ketut Ardana, pada acara Talk Show dan Press Conference Road to BBTF 2021 di Westin Hotel-Nusa Dua pada (8/5/2021).
Lebih lanjut, Ketut Ardana menyampaikan bahwa sampai saat ini sudah ada 64 buyers yang sudah mendaftar dan sudah konfirmasi hadir secara langsung. Sedangkan untuk target tahun ini, pihaknya menargetkan terdapat 125 sellers baik dari Bali maupun seluruh Indonesia yang akan berkontribusi. Sedangkan untuk buyers, pihaknya berharap akan ada 150 buyers dari 20 negara yang akan mendaftar baik nantinya akan ikut secara online ataupun offline.
“Tahun ini yang paling banyak buyers berasal dari Indonesia, United Kingdom, Australia, France, Amerika dan Asia , sampai saat ini 64 buyers yang sudah konfirm akan hadir secara offline, memang target tahun ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya namun tetap harus kita jalankan”, ujarnya.
Ardana menambahkan bahwa tema BBTF tahun ini “Exploring Sustainable & Wellness Tourism” diharapkan dapat menjadi upaya komunikasi dan jembatan membangkitkan ekonomi pariwisata post-pandemi dan mata rantai promosi destinasi maupun produk wisata berkelanjutan.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati menyampaikan bahwa selama ini BBTF turut mengambil peran penting dalam penyampaian informasi dan edukasi masyarakat dan rekan kerja luar negeri (buyers) yang akan mengirimkan wisatawan ke indonesia.
Tahun ini BBTF yang masih dalam suasana pandemi, dan akan dilaksanakan secara hybrid (online maupun offline) diharapkan dapat kembali mengingatkan pasar bahwa Bali masih ada dan masih terus berbenah diri. Selain itu, BBTF 2021 juga diharapkan dapat memperkenalkan exhibitors (sellers) dengan konsep pariwisata berkelanjutan dan pengembangan wisata wellness serta kesehatan – health tourism.
“Tampilan produk destinasi baru merupakan langkah strategis yang harus ditujukan untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara dan global dalam memanfaatkan destinasi, fasilitas dan layanan berkualitas” tuturnya.
Selanjutnya, Cok Ace mengatakan bahwa besarnya tingkat ketergantungan perkonomian Bali terhadap sektor pariwisata, dalam jangka pendek pola pemulihan ekonomi Bali tergantung dari kunjungan wisatawan domestik. Selanjutnya, dengan berbagai langkah yang telah dilakukan pemerintah saat ini baik melakukan vaksinasi maupun penetapan zona hijau dapat secepatnya membuka border negara.[rls]