BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Pasikian Paiketan Krama Istri (Pakis) Desa Adat Majelis Desa Adat Provinsi Bali memberikan pelatihan dan pemahaman terkait etika berbusana adat dan tata rias kepada perwakilan krama istri (kaum wanita adat) di Kabupaten Buleleng.
“Penting bagi kita terutama para generasi muda untuk memahami hal ini. Dengan demikian, dalam mengikuti upacara keagamaan, khususnya generasi muda yang perempuan bisa berpenampilan cantik, sopan dan sesuai dengan etika adat Bali,” kata Manggala Utama (ketua umum) Pakis Bali Putri Koster di Singaraja, Buleleng, Kamis.
Istri Gubernur Bali itu melihat penggunaan busana adat dan tata rias Bali semakin terdegradasi, sehingga tak jarang terlihat menjadi di luar pakem, khususnya yang digunakan ke pura.
“Melalui pelatihan ini, setidaknya masyarakat bisa mengetahui dan mempraktikkan tata rias dan busana ke pura yang baik dan benar,” ucapnya dalam acara pelatihan bertajuk Etika Busana Adat Bali, Pusung Tagel, Tengkuluk Lelunakan, dan Tata Rias Diri bagi Krama Istri Desa Adat se-Bali itu.
Selain itu, wanita Bali dipandang perlu mengetahui pakem busana adat dan tata rias karena jika bukan kita yang melestarikan pakem-pakem tersebut, maka pakem yang benar akan semakin luntur di tengah arus modernisasi.
Dia mencontohkan tata rias rambut pusung gonjer yang digunakan untuk anak-anak dan remaja serta pusung tagel yang digunakan perempuan yang sudah menikah. Perbedaan itu perlu dipahami terlebih dahulu.
Melalui pelatihan ini, Putri Koster berharap ada minat krama istri untuk lebih mendalaminya sehingga bisa menambah ekonomi keluarga.
“Siapa tahu ada yang tertarik, apalagi narasumber yang kita datangi ini sudah sangat terkenal kiprahnya. Cari ilmu sebanyak-banyaknya, siapa tahu nanti bisa menambah penghasilan ekonomi keluarga dengan membuka jasa tata rias Bali,” ujarnya.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan visi Pemprov Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berpedoman dengan konsep Tri Sakti Bung Karno, terutama berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Dalam kesempatan tersebut, Putri Koster juga menjelaskan bahwa Pakis Bali sebagai suatu organisasi mitra pemerintah yang baru terbentuk 17 September 2020 itu ke depannya akan menggencarkan turun ke masyarakat untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat dan untuk pelestarian budaya Bali.
Sebelumnya, Bendesa Madya MDA Kabupaten Buleleng Dewa Putu Budharsa mengucapkan apresiasi dan terima kasih mendalam atas kesempatan pelatihan yang disediakan oleh Manggala Utama Pakis Bali.
Senada dengan Putri Koster, ia juga menyampaikan pentingnya masyarakat terutama krama istri untuk mengetahui dan seterusnya melestarikan budaya Bali yang tertuang dalam pakem-pakem busana Bali. “Karena sudah menjadi tugas kita untuk terus melestarikan warisan leluhur kita,” katanya.
Ia berharap melalui pelatihan tersebut bisa bermanfaat bagi krama istri di Buleleng, setidaknya untuk diri sendiri terlebih dahulu, dan ke depan bisa menjadi salah satu sumber penghasilan dalam membatu perekenomian keluarga dan masyarakat.
Acara pelatihan diisi dengan pelatihan sanggul untuk wanita yang sudah berkeluarga dan remaja istri, serta etika berbusana ke pura yang baik dan benar, yang ditujukan untuk pria maupun wanita. Selain itu, acara juga dimeriahkan dengan penampilan kesenian topeng bondres.
Turut hadir pula dalam kegiatan itu Kepala Dinas Pemajuan Desa Adat Provinsi Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, Manggala Pakis Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardhani beserta anggota Pakis Bali lainnya, bendesa adat dan lurah setempat, perwakilan paiketan yowana dan pecalang, serta menghadirkan narasumber dari Salon Agung Dr AA Ayu Ketut Agung.