GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – I Ketut Candra Suratana, 56, Sekretaris Desa atau Sekdes Belega, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali, yang tewas bunuh diri dengan cara gantung diri di kantor desa, Sabtu, 15 Januari 2022 ternyata memiliki riwayat sejumlah penyakit.
Diketahui, I Ketut Candra Suratana ditemukan tewas gantung diri di lantai dua kantor desa Belega sekitar Pukul 11.00. Tubuhnya ditemukan tergantung di atas kusen pintu menggunakan tali. Di bawah tubuhnya tampak kursi yang rebah diduga dipakai sebagai pijakan.
Menyangkut motif korban mengakhiri hidupnya, Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Ketut Suharto Giri belum bisa memastikan. Sebab, korban diketahui tidak memiliki masalah di rumah atau lingkungan.
Meski demikian, kata Suharto, dari pihak keluarga memberikan informasi kepada polisi bahwa Sekdes I Ketut Candra Suratana memiliki riwayat penyakit. Sehingga pihaknya menduga masalah penyakit menjadi pemicu korban mengakhiri hidupnya.
“Kata pihak keluarga, korban punya penyakit jantung dan sering kontrol ke Rumah Sakit Sanjiwani,” tutur Suharto.
Soal penyakit yang diderita korban juga diakui Perbekel Belega, Ketut Trisna Jaya. Ketut Trisna mengatakan sekdes yang mendampinginya di desa itu tidak memiliki masalah. Namun, soal penyakit memang pernah dikeluhkan kepada perbekel.
“Pernah cerita soal cek up jantung saja. Biasa itu setiap tiga bulan sekali,” beber Trisna Jaya.
Setelah diperiksa tim medis, jenazah Sekdes Belega, Ketut Candra Suratana dibawa ke rumah duka di Banjar Jasri, Desa Belega.
Menurut Kelian Adat Banjar Jasri, Nyoman Agus Yudiana, mendiang Ketut Candra Suratana memang memiliki riwayat sakit. Bahkan, dua pekan sebelum ditemukan meninggal dunia karena gantung diri, Ketut Candra Suratana sempat mengaalami sakit dan muntah. Kemudian ketika dicek ke dokter, Ketut Candra didiagnosa ada masalah asam lambung dan vertigo.
“Katanya asam lambung dan vertigo,” jelas Agus Yudiana yang juga masih sepupu korban.
Tidak itu saja, penyakit korban juga memiki riwayat sakit jantung. Contohnya tiga bulan sebelumnya sempat check up sendiri ke UGD RSUD Sanjiwani, Gianyar.
“Di UGD telepon anaknya, minta dijemput di UGD. Hasilnya negatif, cuma kolesterol dan diabet,” ungkapnya.
Di luar masalah penyakit, Agus Yudiana juga belum bisa memastikan apa motif Ketut Candra Suratana bunuh diri. Sebab, korban tidak meninggalkan surat wasiat.
Sekdes Ketut Candra Suratana yang gantung diri meninggalkan satu istri, dua anak, dan satu cucu. Jasadnya dikuburkan di setra lebih dulu sebab meninggal ulah pati atau tidak wajar. Setelah 42 hari, katanya, maka akan dilakukan upacara. [MP]